(OPINI) Komunikasi Dalam Meningkatkan Kesadaran Menjalankan Pola Hidup New Normal

Opini, Pekanbaru773 views

Penulis :  Dr. Muhd Ar. Imam Riauan, M.I. Kom (Dosen Fak. Ilmu Komunikasi UIR)

Pekanbaru:Riaunet.com-Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial sangat mengedapankan komunikasi dalam melakukan interaksi dan transaksi antar sesama. Secara umum komunikasi di artikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan (orang yang menerima pesan). Miller (1951) komunikasi berarti informasi di sampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Clevenger (1959) komunikasi adalah istilah yang berkaitan dengan semua proses berbagi informasi yang dinamis atau procese sharing. Komunikasi sebagai proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan. Komunikasi menjadi proses memberi dan menerima berbagai makna diantara dua orang.

Terdapat beberapa unsur yang tidak dapat di pisahkan dalam komunikasi yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), saluran atau media, dan rimbal balik terhadap pesan yang di terima. Formula komunikasi juga dikenal dengan “SMCR” yaitu source pengirim), mesage (pesan), channel (saluran media), dan receiver ( penerima). David K. Berlo (1960-an). Komunikasi dapat dilakukan oleh individu, dua orang atau lebih dengan beragai efek seperti efek kognitif, yaitu seseorang menjadi tahu sesuatu. Efek afektif, yaitu sikap seseorang yang terbentuk, dan efek konaktif yaitu tingkah laku atau hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu.

Komunikasi terbagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang di lakukan dengan kata-kata baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal berupa ungkapan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, fakta, data, dan informasi.  Artinya kata dan bahasa menjadi patokan utama dalam proses komunikasi verbal, sehingga komunikasi verbal di golongkan menjadi dua jenis yaitu berbicara dan menulis serta mendengarkan dan membaca. Sedangkan komunikasi non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi non verbal dilakukan menggunakan simbol atau isyarat tubuh seperti menggelengkan kepala artinya ‘tidak” di Indonesia.

Baca Juga:  Dewan Pers Minta PN Pekanbaru, Masalah Harian Berantas dan Bupati Bengkalis Diselesaikan Melalui UU Nomor 40 Tahun 1999

Dari penjelasan tentang makna komunikasi di atas, artinya komunikasi sangat lekat pada kehidupan manusia. Komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri (interpersonal) dan orang lain (intrapersonal) menjadikan orang tersebut sebagai seseorang yang dapat mengetahui informasi baru tidak terkecuali selama pandemi covid-19. Pandemi merupakan wabah yang mengubah tatanan kehidupan masyarakat sedangkan Covid-19 adalah penyakit yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Covid-19 di transmisikan melalui  droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat orang tersebut terinfeksi batuk, bersin, atau menghembuskan nafas. Droplet atau percikan air liur mudah menempel pada lantai atau permukaan lain sehingga seseorang dapat tertular Covid-19 apabila berdekatan dengan orang yang sudah terinfeksi Covid-19.

Tanggal 02 Maret 2021 lalu tepat 1 tahun Covid-19 masuk ke Indonesia namun hingga kini belum berakhir. Di kutip dari laman Covid19.go.id, (17/03/2021)  per-Senin, 15 Maret 2021 total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 1.425.044 orang, total pasien yang sembuh berjumlah 1.249.947 orang, dan 38. 573 orang meninggal dunia. Melihat tingginya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia pemrintah menerapkan proses hidup sehat di lingkungan masyarakat yang di sebut dengan New Normal. New normal adalah proses peningkatan hidup sehat dan bersih, dalam penerapan new normal tentunya terdapat beberapa hal yang di kemukakan seperti 5M, makna gerakan 5M protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Berpatok pada penerapan 5M, tatanan kehidupan masyarakat berubah. Masyrakat lebih banyak melakukan aktivitas dirumah untuk menghindari kerumunan seperti penerapan work from home (wfh) bagi pekerja, sistem belajar secara online (daring) hingga kegiatan marketing product online untuk menunjang financial economic. Akibat penerapan new normal kedekatan masyarakat dengan teknologi juga meningkat. Menurut Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2020 naik menjadi 73,7 persen atau setara dengan 196,7 juta pengguna. Hal ini terjadi karena transformasi teknologi yang semakin masif akibat pembelajaran secara online dan kebijakan bekerja dari rumah akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang Sebut Sengketa Pemberitaan Pers Bisa Dipidana

Untuk itu masyarakat harus bijak ketika menggunakan teknologi dan berkomunikasi dalam menyikapi kesadaran pola hidup new normal di masa pandemi Covid-19. Beberapa kekhawatiran terhadap dampak negatif teknologi komunikasi yaitu era kebebasan akses informasi seperti kurang bijak dalam menggunakan media sosial oleh anak dibawah umur. Bahkan acapkali orang dewa mengonsumsi informasi yang bersifat tidak membagun hingga berdampat pada psikis seperti membaca tingginya angka kematian akibat Covid-19 dimedia massa melalui akun facebook.

Media komunikasi adalah alat kultural yang mendorong perubahan sikap, memberi motivasi, mengembangkan pola tingkah laku dan integrasi sosial, MacBride (1983). Dampak positif teknologi komunikasi dalam kehidupan masyarakat menyebabkan pengawasan masyarakat menjadi penting walaupun sukar untuk dilaksanakan. Efek komunikasi lebih mengarah kepada perubahan perilaku individu yang disebabkan oleh transmisi pesan komunikasi. Sedangkan dampak komunikasi lebih mengarah pada perubahan pada individu atau sistem sosial sebagai akibat dari penerimaan atau penolakan sebuah inovasi (Roger, 1986 dalam Agoeng Noegroho, 2010: 37). Sedangkan sikap terbentuk berdasarkan komunikasi yang diterima dalam bentuk informasi yang diterima (Arifin, 2011: 177) Shifman dan Kanuk(1977) dalam Freddy Rangkuti (2008: 155). Sikap adalah ekspresi perasaan yang mencerminkan apakah seseorang sedang senang atau tidak, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek. Selama penerapan new normal dan pola hidup sehat masyarakat harus bijak dalam berkomunikasi dan menggunakan teknologi.(Rdk)

Komentar