SIAK:Riaunet.com~lagi, Kebakaran lahan dan hutan terjadi dikawasan lokasi kanal ‘T’ ujung (Banjar 11), Dusun Makkaib, Kampung Mandiangin, kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Jumat (13/9/2019).
Seluas 8 Hektar lahan perkebunan kelapa sawit milik warga hangus terbakar, api tersebut mudah menjalar dikarenakan lokasi kebun sawit itu merupakan lokasi lahan gambut.
Aris Purba, yang merupakan Ketua Bapekam Kampung Mandiangin tersebut mengatakan, diketahui lahan itu terbakar pada Kamis (12/9) sekira pukul 09:00 WIB kemarin.
“Diperkirakan api mulai berkobar pada malam hari sebelumnya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (13/9/2019) dilokasi kejadian.
Ia menjelaskan, bahwa lahan yang terbakar itu merupakan kebun sawit milik Junaidi warga kecamatan Tualang, seluas kurang lebih 18 Hektar kebun sawit.
“Lahan yang terbakar diperkirakan hanya 8 Hektar. Lahan itu juga di klaim oleh PT AA sebagai milik mereka, dan merupakan lahan konsesi PT AA. Distrik Rasau Kuning,” jelas dia
Terlihat dilokasi kebakaran bahwa tampak Kapolsek Minas Kompol Birma Naipospos, beserta Danramil Minas Kapten Inf S.Sinaga, dan sejumlah personil TNI, Polri beserta Masyarakat Peduli Api (MPA) dan juga Regu Pemadam Api (RPK) PT Arara Abdi, mereka tampak terjun langsung kelokasi untuk melakukan upaya pemadaman api.
Dilokasi tersebut juga terlihat sebanyak 4 Unit mesin pompa air digunakan untuk melakukan penyiraman, beserta 3 Unit Exkapator milik PT Arara Abadi dan MPA mandiangin dikerahkan untuk menggali blok bakar yang berguna agar api tidak semakin menjalar ke lokasi lainnya.
Dalam keterangannya dilokasi kebakaran, Kapolsek Minas Kompol Birma Naipospos kepada wartawan mengatakan bahwa uapaya pemadaman yang dilakukan telah berlangsung selama dua hari oleh tim terpadu yakni dari personil TNI Polri beserta MPA dan RPK PT Arara Abadi.
“Ya, hingga saat ini kita masih upayakan untuk melakukan pemadaman dari tim terpadu, yang pasti akan kita usahakan, dan harus sampai mati api ini,” katanya.
Hanya saja, pada saat pemadaman ada sedikit kendala, yakni kurangnya sumber air di TKP, hal ini dikarenakan kemarau yang berkepanjangan, kanal jadi kering. Kemudian akses jalan untuk mobil Damkar masuk ke TKP juga susah.
“Kita mengupayakan melakukan menyiram menggunakan pompa air 4 Unit, dan Exkapator sebanyak 3 unit dikerahkan untuk membuat kanal bakar guna mencegah agar api tidak meluas kelahan lainnya,” kata Kapolsek.(**)
Komentar