INHIL:Riaunet.com-Keluarga Rita Siska yang berdomisili di Jalan Provinsi Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu ini terbilang ekonominya di bawah rata-rata karena tidak memiliki rumah, namun, dari keterbatasan tersebut keluarga ini belum pernah terdaftar dalam penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kami tidak pernah menerima bantuan uang dari pemerintah (PKH, red), kalau kartu JKS KIS Alhamdulillah punya,” jelas Rita saat dikunjungi media, Senin (18/2/2019).
Rita mengaku sedih sekali ketika mendengar orang lain yang notabene masih mampu darinya tapi bisa mendapatkan bantuan, sementara secara kelengkapan administrasi kependudukannya dia merasa sudah lengkap.
“Saya bukan iri tapi cuma mau bertanya saja kenapa kok saya tak dapat, segala sesuatu yang berkaitan dengan surat-surat Alhamdulillah saya punya,” keluh Rita sambil memandang pewarta dan melemparkan senyum tersipu bercampur kecewa.
Wanita yang berstatus Janda ditinggal mati ini menambahkan, ia sebenarnya malu untuk membicarakan hal ini ke orang lain karena khawatir disebut terlalu berharap, akan tetapi disisi lain ia juga penasaran dan harus mengetahui dimana letak kejanggalan terhadap dirinya.
“Saya sebenarnya malu dan takut mau bicara tentang ini, nanti dibilang iri atau apalah, tapi kami juga mau menanyakan cara supaya bisa dapat bantuan,” ucapnya.
Untuk diketahui, Rita bersama dengan tiga buah hatinya dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari menumpang di rumah bibinya yang tidak jauh dari rumah orang tuanya di Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu. Rita menyebutkan ia menumpang di rumah bibinya lantaran rumah ibunya juga sempit, jadi ia meminta tumpangan di rumah tersebut sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
“Sekarang saya numpang di rumah bibi (adik ibu saya, red), tiga anak saya semua ikut numpang disitu. Anak pertama umur 8 tahun sudah sekolah SD dan nomor dua umur 7 tahun juga sudah sekolah SD, tinggal yang kecil ini umur tiga tahun yang belum sekolah. Kalau melihat di sekolah, orang pada menerima bantuan kadang sedih juga, apalagi melihat anak saya tak dapat apa-apa padahal kami tak mampu, tapi mau diapakan lagi, mungkin belum rezeki,” ungkap Rita.
Rita menambahkan, sejak suaminya meninggal dirinya harus bekerja keras untuk menghidupi anak-anaknya, mulai dari kerja di rumah hingga masuk ke perusahaan juga sudah dijalani semuanya. Wanita tiga anak ini berharap bisa mendapatkan bantuan tersebut agar bisa membantu perekonomiannya khususnya untuk menyekolahkan anak.
“Yang penting ada kerjaan dikerjakan, sekarang ni saya bekerja di perusahaan ngupas kelapa untuk mencari makan buat anak-anak. Kami berdoa semoga bisa dibantu agar anak saya bisa lanjut sekolah sama seperti anak lainnya, itu yang kami harapkan,” imbuhnya.(rls/Ongko).
Komentar