Oleh: Nurlaila Purnama, S. Pd. I
INHIL:Riaunet.com-Pendidikan karakter merupakan aspek yang sangat dibutuhkan oleh setiap anak bangsa. Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Harapan pendidikan karakter juga terkandung dalam tujuan Pendidikan nasional itu sendiri yakni untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahae Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Saleh (2012: 10) membangun karakter bangsa menjadi tanggung jawab bersama semua pihak dan komponen dari bangsa ini untuk ikut terlibat menyingsingkan lengan baju membangun karakter yang kuat dan khas.
Dalam Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada pasal 4 dijelaskan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan PPK melalui jalur pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal. PPK pada jalur Nonformal sesuai pasal 10 ayat 1 yaitu dilaksanakan melalui basis keagamaan dan satuan Pendidikan Nonformal lainnya.
Majelis Hidayatul Musthafa Tembilahan Indragiri Hilir di Milad yang ke 2 tahun menyelenggarakan Festival Hadrah dan Shalawat Nariyah Minggu, 10 Maret 2019.
Di saat para pemuda lain banyak yang terkontaminasi pergaulan bebas, perkelahian, dan perilaku menyimpang lainnya serta sikap bermalas-malasan dengan Gawai, Majelis Ta’lim yang digerakkan sekelompok remaja Tembilahan Kabupaten Indragri Hilir ini eksis menunjukkan perilaku religius dengan motto “Dengan Shalawat, Maksiat Minggat”.
“Terharu” itulah satu kata yang dapat saya ungkapkan di tengah kebingungan penjurian. Ya, bingung menilainya karena saya dipercayakan untuk menjuri soal adab dari sembilan group peserta. Masya Allah… Para peserta di bawah didikan majelis ini dari sebelum tampil hingga selesai tampil bahkan di sepanjang acara berlangsung benar-benar sosok yang beradab. Hiasan akhlakulkarimah terpancar dari gerak gerik perilaku mereka. Bentuk perilaku ini menurut saya sudah mewakili bagaimana akhlak mereka dalam keseharian. Mereka bergerak hari ini bukan dalam rangka mewarnai “politik praktis” atau pun “kampanye praktis”. Majelis yang diketuai oleh Andi Saputra S. Pd. I (23 tahun) bergerak atas dasar kemurnian kecintaan kepada Baginda Rasulullah SAW, membumikan shalawat, dan menunjukkan bahwa mereka pemuda Islam dan pemuda bangsa yang berkarakter religius. Hingga hari ini majelis ini sudah sering diundang untuk mengisi acara selamatan, hajatan, dan kegiatan hari besar Islam di beberapa kecamatan di Indragiri Hilir.
Terakhir, Selamat Milad ke-2 Majelis Hidayatul Musthafa. Semoga apa yang telah dilakukan bisa menjadi contoh untuk para remaja dan pemuda, khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir.(rls).
Komentar