PB HMI Kecam Pembantaian Umat Islam di New Zealand

Aktivis, Nasional309 views

Jakarta:Riaunet.com – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengutuk keras pembantaian Umat Islam yang dilakukan di Mesjid An Nur, New Zealand hari ini, Jum’at (15/3/2019).

Pejabat Ketua Umum PB HMI, Arya Kharisma Hardy dalam keterangan Persnya mengutuk pembantaian terhadap umat Islam dibeberapa mesjid di christchurch yang menewaskan hingga puluhan orang. Ia menyerukan seluruh umat Islam didunia untuk menggalang solidaritas atas pembunuhan dan ancaman fisik terhadap umat Islam di New Zealand.

“Selaku Pj Ketua Umum PB HMI, Kami mengutuk aksi pembantaian terhadap umat Islam dibeberapa mesjid di christchurch yang menewaskan hingga puluhan orang. Kami mengajak seluruh umat Islam didunia untuk menggalang solidaritas atas pembunuhan dan ancaman fisik terhadap umat Islam di New Zealand”, Kecamnya

Arya mengatakan bahwa pelaku dan jaringannya harus ditangkap dan diadili, karena menurutnya tindakan tersebut tidak boleh dipandang sebagai tindakan terorisme saja, namun juga sebagai pelanggaran HAM yang berat.

“Pelaku dan Jaringannya harus ditangkap dan diadili, karena tindakan ini tidak boleh dipandang sebagai tindakan terorisme saja, namun juga sebagai pelanggaran HAM yang berat untuk itu harus ditindak tegas”, Pintanya

Ia meminta kepada dunia internasional membuka mata bahwa umat Islam baik sebagai mayoritas atau minoritas untuk dilindungi dari serangan terorisme dan intimidasi. Ia juga menyerukan kepada umat Islam di indonesia bisa menahan diri dan menjaga kelompok minoritas kita dari ancaman yg sama.

“Kami meminta kepada dunia internasional membuka mata bahwa umat Islam baik sebagai mayoritas atau minoritas harus dilindungi dari serangan terorisme dan intimidasi, serta menyerukan kepada umat Islam di indonesia bisa menahan diri dan menjaga saudara-saudara minoritas kita dari ancaman yg sama”, Tutupnya.

Baca Juga:  PIMPI 2017, Delegasi Faperta UPP Utus enam Orang Mahasiswa

Untuk diketahui korban meninggal dunia akibat penembakan mencapai 49 orang, dan lebih dari 40 lainnya terluka. Dua orang warga negara Indonesia menjadi korban luka, ayah dan anak. Sang ayah dirawat di ICU.(rls/hd).

Komentar