May Day

Inhil, Opini255 views

Oleh: Octy Avriani Negara
Wakil Sekretaris Umum KOHATI PB HMI

Inhil:Riaunet.com-1 Mei 1886, merupakan tonggak awal perjuangan kelas buruh, 1 Mei menandai eksistensi kekuatan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya, dari tahun ketahun pergerakan buruh terus berkembang, slogan-slogan yang disuarakan bak suara terompet di padang pasir, terdengar, namun tak digubris.

Indonesia sendiri permasalahan buruh begitu pelik, banyak berita lalu-lalang tentang pasang naik perjuangan para buruh, mereka seolah-olah berperang sendirian, mereka mencoba menyuarakan hak nya kepada pemerintah untuk membuat regulasi yang seadil-adilnya, tapi sepertinya kaum kapitalis sudah mengeluarkan kartu truff-nya duluan, sehingga menekan pemerintah agar tak usah memasang telinga bila buruh melengkingkan suaranya.

Peringatan 1 Mei di Indonesia biasanya diboikot oleh para buruh untuk melakukan long march, hal itu merupakan bentuk protes para kelas buruh mengenai persoalan hak yang diterimanya. Simak Fakta yang telah dipaparkan Numbeo berikut: Berdasarkan data dari Numbeo, gaji rata-rata per bulan buruh di Indonesia tercatat sebesar Rp3,67 juta. Pada umumnya, seluruh pegawai di Indonesia menerima gaji di kisaran Rp2,5 juta-Rp5 juta per bulan.

Sementara bila menengok negara tetangga seperti Malaysia, upah buruh rata-ratanya nyaris empat kali lipat lebih tinggi dari Indonesia. Pekerja di Malaysia rata-rata memperoleh gaji sebesar USD979,2 atau Rp 11,87 juta per bulan.
Di antara 10 negara Asean, Indonesia menduduki peringkat ke delapan dengan gaji buruh terendah. Berikut daftar lengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber:
Singapura: USD2.951 atau Rp35,8 jutaBrunei: USD1.339 atau Rp16,26 jutaMalaysia: USD979,2 atau Rp11,87 jutaThailand: USD520,2 atau Rp6,31 jutaMyanmar: USD367,6 atau Rp4,5 jutaFilipina: USD351,88 atau Rp4,3 jutaVietnam: USD305,16 atau Rp3,7 jutaIndonesia: Rp3,67 jutaKamboja: USD207,47 atau Rp2,52 jutaLaos: USD175 atau Rp2,12 juta

Baca Juga:  Bupati dan Wakil Bupati Inhil Ikuti Pawai Ta'aruf MTQ XXXVII Propinsi Riau Tahun 2018.

Bila kita pasang Mata dan Hati kita persoalan buruh ini. Sungguh memilukan. bayangkan dengan 3.67 juta untuk menghidupi keluarga dalam 1 bulan beserta biaya pendidikan dan lain-lain hanya barakah Allah lah yang mencukupi kebutuhan dengan gaji tersebut.

Sekarang, kita telisik dari kacamata Islam. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam sangat memperhatikan hak asasi manusia terlebih, penghargaan terhadap para buruh, dalam sirah nabawiyah Rasulullah acapkali mencontohkan bagaimana memperlakukan orang yang bekerja pada beliau, para sahabat yang membantu beliau, semua merasa puas dengan sikap beliau berikan. Inilah potret ideal yang bisa di jadikan contoh muamalah antara pimpinan dengan buruhnya.

Islam juga memberi peringatan keras kepada para majikan yang menzalimi pembantunya atau pegawainya. Dalam hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam meriwayatkan, bahwa Allah berfirman:
“Ada tiga orang, yang akan menjadi musuh-Ku pada hari kiamat: orang yang mempekerjakan seorang buruh, si buruh memenuhi tugasnya, namun dia tidak memberikan upahnya (yang sesuai).” (HR. Bukhari 2227 dan Ibn Majah 2442).

Sungguh egoislah diri ini bila melihat kemungkaran yang dilakukan oleh kaum kapital menghisap tenaga para buruh tanpa memberikan upah yang setimpal.
Dan Alangkah indahnya hidup ini bila masing masing dari kita memperhatikan hak kita terhadap orang lain, dan hak orang lain terhadap kita.


Selamat Hari Buruh,
Tundukkan kepala untuk kesejahteraan yang belum merata. Angkat kepalan untuk memperjuangkan keadilan.(rls/hd).

Komentar