BENGKALIS:Riaunet.com~Sebuah kegiatan Ekpedisi hutan kota digelar oleh Komunitas Pencinta Alam (KPA) Lalang Family Adventure, dimana acara ini juga merupakan acara deklarasi bagi KPA lalang sendiri yang sudah berdiri sejak dari tahun 2015. Acara Ekpedisi dan Deklarasi ini juga di dukung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi 3, juga Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah Riau.
Hal ini dibuktikan dengan diberikannya izin simaksi kepada KPA Lalang beserta para komunitas tamu untuk memasuki wilayah proteksi Hutan Talang sebagai tempat dilaksanakannya acara ekspedisi dan deklarasi ini.
Dalam acara Ekspedisi ini terdapat beberapa agenda utama yang dilakukan oleh KPA lalang, seperti ekpedisi dan edukasi hutan talang, pelatihan surviving (Bertahan Hidup), pelatihan pertolongan pertama, dan di akhiri dengan acara inti sapu bersih sampah di area hutan talang dan juga penanaman bibit di wilayah luar hutan talang yang mana perlahan kini mulai berganti bentuk menjadi hutan monokultur dan didominasi oleh tumbuhan akasia,
Kegiatan sapu bersih sampah merupakan sebuah agenda rutin yang di lakukan KPA lalang di setiap melakukan suatu ekpedisi baik di gunung ataupun di daerah destinasi yang masih memiliki landscape alam yang asri.
Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan Muhammad Rafi selaku ketua kpa lalang family adventure, Sabtu (29/6/2019).
Selalu di setiap Gunung ataupun Destinasi yang kami nikmati dan jelajahi kami selalu terapkan program sapu bersih ini, selain untuk sedikit usaha menjaga kebersihan juga sebagai titik awal pergerakan pembersihan tempat wisata ataupun area umum.
“Dengan keseringan kami beraktifitas seperti ini di harapkan akan menjadi contoh banyak lainya pergerakan serupan,” Kata Muhammad Rafi kepada riaunet.com.
Sejalan dengan itu, lanjut Rafi, dengan acara pengukuhan anggota baru di harapkan juga tertanam kebiasaan bersih dan jiwa untuk menjaga apapun ciptaan tuhan.
“Dalam melakukan kegiatan ini KPA lalang juga turut mengundang perwakilan dari beberapa organisasi lainya seperti RSF, HIPAM, KPA PAREMAN HUTAN,KPA SERDADU ALAM dan YAYASAN PERLINDUNGAN SATWA,” katanya.
Masih kata Rafi, selanjutnya KPA lalang mengakui ada beberapa area yang tidak tersentuh oleh kegiatan sapu bersih ini, hal ini di akibatkan keterbatasan waktu di dalam acara ini, salah satu wilayah yang tidak sempat tersentuh kegiatan sapu bersih ini, yaitu wilayah pintu masuk dari hutan talang.
“Pada wilayah ini dapat dilihat banyak sampah yang berserakan akibat ulah dari masyarakat sekitar yang tinggal berdekatan dengan wilayah pintu masuk hutan talang, yang menjadikan wilayah ini seperti tempat pembuangan akhir,” imbuhnya.
Dengan masih terdapatnya beberapa kekuarangan dari acara ini, KPA lalang beserta seluruh perwakilan Tamu yang hadir berharap dapat melakukan kegiatan serupa lagi di wilayah hutan talang, agar mampu menjaga keasrian dan menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan kepada pemuda-pemudi di daerah kabupaten Bengkallis tepatnya di Duri Riau yang hobi bermain di alam bebas,” tambah Rafi.
Hal senada juga disampaikan oleh Novrio Zulvi selaku ketua dari Yayasan Perlindungan Satwa yang hadir sebagai tamu undangan dalam acara ekspedisi dan Deklarasi ini.
Acara seperti ini harus lebih sering di laksanakan agar generasi muda bisa aktif dalam usaha melestarian lingkungan, dan kalau bisa diadakan dalam konteks lebih besar, karena kegiatan sapu bersih ini sangat bermanfaat dan juga agar Komunitas Pecinta Alam yang ada di Duri tak sekedar Eksis di Gunung yang ada di Provinsi lain, tapi harus lebih aktif di daerahnya sendiri.
“Harapannya agar dari BBKSDA selalu suport dan membimbing kegiatan positif yang di laksakan para pemuda yang peduli,” Kata Zulvi. (rdk)
Komentar