Bocah Kelas 2 SD Ini Sempat Hilang, 20 Orang Paranormal Dikerahkan

Nasional392 views

BOGOR~20 paranormal sempat dilibatkan untuk mengungkap hilangnya FAN, seorang bocah perempuan berusia 8 tahun yang menjadi korban pembunuhan di Bogor.

Pencarian bocah ini dilakukan dari hari Sabtu 29 Juni sore hingga Senin 1 Juli 2019, tepatnya saat FAN hilang.

“Memang keluarga sempat meminta bantuan kepada 20 orang paranormal. Mulai dari yang terdekat sampai orang pintar dari luar daerah,” ujar Agus Budiono, paman korban saat ditemui di RSUD Ciawi Bogor, Rabu (3/7/2019).

Awalnya pihak keluarga menduga korban disembunyikan mahluk halus wewe gombel. Sebab, sebelum bulan Ramadan beberapa warga sempat melihat penampakan mahluk halus di depan rumah korban, yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari kediaman kakeknya bernama Didin. Kejadian itu membuat warga ketakutan.

“Mulanya dugaannya ke situ, tapi dari penerawangan bukan oleh mahluk halus tapi disembunyikan oleh orang,” ujar Agus.

Berdasarkan penerawangan sejumlah paranormal bahwa bocah yang baru duduk di bangku kelas 2 SD ini masih berada sekitar rumah korban di kediaman kakeknya.

“Pertama kali minta tolong ke ustad setempat. Bilangnya suruh cari sekitar rumah korban maupun kakeknya, cari yang bener. Begitu juga kata paranormal yang lain,” cerita Agus.

Sebelumnya area yang dimaksud sudah pernah disisir, keluarga dan warga akhirnya kembali mencarinya mulai dari pinggiran sungai, kolam ikan, vila, dan sumur.

“Ketika itu semua gak ada yang kepikiran nyari ke kontrakan, mungkin karena letaknya masih satu atap dengan rumah kakek almarhum,” kata Agus.

Akhirnya, lanjut dia, FAN ditemukan keluarganya setelah tiga hari menghilang. Bocah mungil berkulit putih ini ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi mulai membusuk terbungkus kain dalam bak kamar mandi kontrakan milik kakeknya itu. Kontrakan yang masih satu atap dengan rumah Didin ini dihuni Yanto alias Gujil.

Baca Juga:  Rapat Pleno PWI Pusat Tunjuk Zulmansyah Sekedang Sebagai Plt Ketum PWI

Penemuan jasad FAN berawal setelah sepupu korban mencium bau tak sedap menyerupai bau bangkai binatang di dapur rumah kakeknya pada Selasa sekitar pukul 18.30 WIB.

Kakeknya menganggap bau itu berasal dari sisa daging ayam mentah yang lupa dibuang oleh penghuni kontrakan, yang kesehariannya berjualan bubur ayam keliling.

“Pertama yang nyium bau bangkai sepupu almarhum. Saat itu juga laporan ke kakek almarhumah. Karena ga ada rasa curiga akhirnya diabaikan,” kata dia.

Tak lama kemudian, kakeknya mulai penasaran dan mengajak Taufik, ayah korban untuk mencari sumber bau bangkai tersebut di dalam kontrakan. Karena pintu kamar dalam keadaan terkunci, keduanya akhirnya masuk dengan cara mendobrak pintu kamar maupun WC.

Saat mendekati kamar mandi, bau bangkai semakin terasa menyengat. Begitu berada di dalam, keduanya melihat telapak kaki kanan anak kecil menyembul di dalam bak mandi yang tertutup kain dan ember.

Didin pun mengangkat ember dan membuka sehelai demi sehelai kain yang melilit pada tubuh korban. Setelah kain terlepas, Didin sangat terkejut bercampur syok begitu mengetahui jasad bocah yang terbungkus kain sarung itu ternyata cucunya yang sempat hilang sejak Jumat lalu.

“Semua pada menangis histeris, apalagi bapak dan ibunya almarhum sangat terpukul sekali,” imbuhnya. (**)

Komentar