SIAK:Riaunet.com~Pemkab Siak melalui Kepala Dinas Perpustakanan, Muhammad Arifin mengajak pengiat literasi untuk bergandengan tangan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, melalui Gerakan Budaya Literasi (Ayo Membaca menuju kesejahteraan). Upaya meningkatkan minat baca ini diharapkan dapat memupuk budaya baca dan mendorong masyarakat untuk terus belajar dengan membaca.
Untuk mengembangkan perpustakaan tersebut dibutuhkan kesadaran dan komitmen serta dukungan dari semua pihak atau stakholder dan dinas terkait, pihak swasta serta pengiat literasi untuk bersama-sama mewududkan kabupaten Siak cerda, kampung yang mandiri, kampung yang berinovasi serta kampung layak anak.
“Salah satu inovasi yang kami lakukan, yaitu mendirikan perpustakaan di kampung-kampung yang ada di kabupaten Siak, saat ini sudah terbentuk 76 pustaka kampung, yang terus kita upayakan melengkapi fasilitas ruang perpustakan dan buku buku terbaru. Ini kita lakukan untuk membudayakan literasi di tengah-tengah maraknya arus tekologi,” ujar Arifin saat di temui pada acara Jambore Pustaka 2019 di halaman Gedung Perpustakaan Daerah Hafrita Dara Kota Siak, kamis (12/9/2019).
Beliau berharap agar pustaka yang sudah di tetapkan, para penghulu menciptakan kegiatan yang bisa masyarakat tertarik untuk berkunjung ke ruang pustaka kampung, sehinga menyenangkan para anak sekolah membaca buku.
“Berjalannya program pustaka kampung ini, Tentu dibutuhkan dukungan penghulu dan pak camat untuk menerapkan budaya literasi di kampungnya,” kata dia.
Sesuai dengan program prioritas nasional, melalui program kebijakan transformasi perpustakaan berbasis ingklusif sosial yang merupakan pendekatan, yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat penguna perpustakaan. Melalui perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan masyarakat dan kebudayaan.
Tahun ini Provinsi Riau menerima program transformasi perpustakaan nasional, di mana pelaksanaanya berada di tiga kabupaten, yaitu kabupaten Siak, Kampar dan Pelalawan. Untuk kabupaten Siak sendiri ditunjuk enam pusaka kampung, yang masuk dalam program repitalisasi pengembangan perpustakaan melalui transformasi berbasis inklusif sosial dan mendapat bantuan dari Pustaka Nasional RI tiga unit komputer, serta 500 judul buku.
Sementara itu Penghulu Kampung Muara Kelantan Kecamatan Mandau, Amir Mahmud mengatakan bahwa pustakanya bekerjasama dengan PKK kecamatan melakukan kegiatan pemberdayaan, dengan mengadakan pelatihan buat kue yang referensi bukunya berasal dari pustaka kampung.
“Kita menyediakan buku-buku tentang kue, dan pelatihan menjahit yang kegiatannya di pusatkan di aula pustaka,” katanya.
Berhubung daerah Muara Kelantan adalah daerah pertanian, pustaka juga menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan pertanian, sehinga masyarakat dapat belajar dan membaca tanaman apa yang cocok dikembangkan di Sungai Mandau.
Beliau juga telah mengikuti pelatihan program transformasi layanan berbasis inklusi sosial. Yang seluruh biayanya di fasilitasi oleh Perpustakaan Nasional sekaligus penerima bantuan 3 unit komputer dan 500 judul buku dari perpustakaan nasional. (rdk)
Komentar