SIAK:Riaunet.com~Pendidikan keaksaraan adalah salah satu bentuk layanan Pendidikan non formal bagi warga masyarakat buta aksara untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung pembelajaran Pendidikan Keaksaraan bagi penduduk buta aksara usia 15-59 tahun.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kantor Bupati Siak Jamaluddin mengatakan bahwa pelaksanaan program Pendidikan Keaksaraan merupakan Visi Misi Bupati Siak.
“Yang tujuannya untuk meningkatkan angka lulus sekolah masyarakat minimal SMA di Kabupaten siak,” kata jamal saat membuka peluncuran program pendidikan keaksaraan di kampung merempan hilir kecamatan mempura, kamis (16/9/2021).
“Kita memberikan pelayanan kepada masyarakat, kita yang menyisir ke kampung kampung untuk menemui masyarakat yang masih belum menyetarakan pendidikan,” tambah Jamal.
Lanjutnya, diharapkan program ini mampu mengasilkan bentuk sikap,pengembangan pengetahuan,dapat meningkatkan keterampilan membaca,menulis berhitung serta berkomunikasi dalam bahasa indonesia yang baik.
“Kita harapkan dari program ini warga yang ikut mampu membaca,menulis berhitung serta berkomunikasi dalam bahasa indonesia yang baik,”pintanya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Siak meluncurkan program Pendidikan Keaksaraan. Program ini merupakan komitmen Pemkab Siak dalam mengentaskan buta aksara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Siak Lukman menyebutkan program Pendidikan Keaksaraan merupakan komitmen Pemkab Siak dalam mengentaskan buta aksara.
“Hampir mencapai 1000 orang angka yang belum mengenyam berpendidikan di kabupaten Siak. Pemerintah berkomitmen ingin menuntaskan pendidikan kejar paket a, b dan c dikampung kampung sesuai dengan visi misi dari Bupati Siak.”ujarnya
Ia menjelaskan pendidikan keaksaraan salah satu bentuk layanan pendidikan non formal bagi warga masyarakat buta aksara untuk kembali belajar membaca, menulis, dan berhitung pembelajaran Pendidikan Keaksaraan bagi penduduk buta aksara usia 15-59 tahun.
Jumlah keabsarahan ini berjumlah dua kelompok dengan jumlah peserta belajarnya sebanyak 250 orang dengan 7 orang tutorial tersebar di kecamatan Mempura kecamatan Sungai Apit kecamatan Sabak Auh,Lubuk Dalam dan kecamatan Kandis.
“Ada beberapa kecamatan yang belum mengikuti penyetarana pendidikan dikarenakan masih belum fix datanya,”singkatnya.
Pelaksaan pembelajaran ini dengan tenggang waktu 3 bulan dan pendidikan ini tidak di pungut biaya alias digratis. (rdk)
Komentar