Rohul:Riaunet.com-Menindak lanjuti program percepatan vaksinasi memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kecamatan Tambusai, Camat Muhammad Ghadafi,S.Sos beserta Upika menggelar rapat koordinasi mengenai lima poin yang di anggap perlu. Rakor dilaksanakan di aula kantor Camat Tambusai. Rabu, 26/01/2022.
Camat Tambusai, Muhammad Ghadafi menjelaskan bahwa lima poin yang akan dibahas pada rapat Koordinasi kali ini yakni tentang jumlah penduduk tambusai, sasaran vaksin dosis II serta percepatan vaksinasi untuk anak SD usia 6 – 11 tahun, rapat Apdesi Kecamatan Tambusai, rapat persiapan MTQ, Laporan BKD Kecamatan Tambusai, dan hal yang di anggap perlu.
“kami berharap rakor ini berjalan dengan lancar, serta membuahkan hasil yang merupakan kesepakatan bersama untuk setiap poin-poin yang menjadi hal yang di anggap perlu nantinya” kata Muhammad Ghadafi,S.Sos, Camat Tambusai.
Turut hadir dalam rakor tersebut Kepala dinas kependudukan dan capil, Camat tambusai, kepala desa/lurah se kecamtan tambusai, pengurus badan kerja sama antar desa, BPD se Kecamatan Tambusai.
Rakor ini dibuka secara resmi oleh Syaiful, Kepala Dinas kependudukan dan Catatan Sipil. Dalam sepatah katanya Syaiful menyampaikan bahwa saat ini Rohul menempati rangking kedua terbawah untuk program percepatan vaksinasi. Menyikapi hal ini, menurut Syaiful perlu adanya percepatan program vaksinasi.
Saiful juga mengatakan data yang ada di capil merupakan data by name, by addres yang tidak bisa disebarluaskan demi menjaga keamanan data. Oleh karena itu ia mengharapkan untuk seluruh kades/lurah se Kecamatan Tambusai untuk sinkronisasi jumlah penduduk yang ada di data pemerintahan desa dengan data Disdukcapil dengan menggunakan KTP.
“Mohon mendata kembali masyarakat desa nya, jikalau ada masyarakat nya yang sudah meninggal, atau ada kendala mengenai data penduduk, kesalahan nama dan lain sebagainya, mohon di laporkan kepada kmi sesuai prosedur, agar kami proses secepatnya, untuk kelancaran program percepatan vaksinasi”. Kata Syaiful, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Rohul.
“Sebab kami tidak bisa memberikan data by name by address. Kecuali ada PKS (Perjanjian Kerja Sama), dan kami pun hanya berikan akses ke situsnya langsung, bukan datanya” imbuhnya. (Riaunet.com/Rin)
Komentar