Upacara Apel Gelar Pasukan OPS Lilin Lancang Kuning Tahun 2022

Bengkalis143 views

BENGKALIS:Riaunet.com~Apel Gelar Pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana. Dengan demikian, diharapkan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi, sehingga perayaan Natal 2022 serta Tahun Baru 2023 (Nataru) mampu berjalan dengan kondusif.

Laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, sehingga pemerintah memberikan pelonggaran berbagai aktivitas masyarakat termasuk Nataru dengan menetapkan seluruh wilayah berada pada PPKM Level 1.

Hal tersebut sebagaimana hasil survei dari Kemenhub, bahwa diperkirakan akan ada 44,17 juta orang melakukan pergerakan pada Nataru tahun ini. Oleh sebab itu, Polri dengan dukungan TNI, K/L, Pemerintah Daerah, Mitra Kamtibmas serta stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 selama 11 hari, mulai 23 Desember 2022 s.d. 2 Januari 2023, serta dilanjutkan
dengan KRYD mulai 3 Januari s.d. 9 Januari 2023.

Operasi Lilin 2022 terdiri dari total 166.322 personel gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan dan 89 pos terpadu, guna mengamankan 52.636 objek pengamanan. Berbagai hal tersebut tentunya dipersiapkan dalam rangka mengamankan kegiatan Nataru, agar masyarakat merasa nyaman dan aman sebagaimana perintah dari Presiden Joko Widodo.

Pada pengamanan Nataru, terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai. Pada sisi kesehatan, kita harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular. Melihat hal tersebut, dilakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, imbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.

Selanjutnya pada sisi keamanan. Terdapat beberapa potensi gangguan yang juga perlu diwaspadai, seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas jalan dan penyeberangan antar pulau, serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.

Jadikan pengaturan rekayasa lalu lintas pada Idul Fitri 2022 sebagai acuan. Penerapan contra flow dan one way pada jalur tol maupun arteri harus dilakukan secara fleksibel, menyesuaikan dengan situasi di lapangan dan mengacu data volume kendaraan dari traffic counting PT. Jasa Marga. Selain itu, lakukan sosialisasi secara masif sebelum rekayasa lalu lintas sehingga masyarakat terinformasi dengan baik.

Baca Juga:  Babinsa Koramil 05/Bukit Batu Sosialisasi Pendisiplinan Prokes COVID-19 di Desa Tanjung Leban

Selain jalur tol maupun arteri, rekayasa lalu lintas juga harus dilakukan pada pelabuhan penyeberangan. Pastikan tidak ada penumpukan kendaraan yang akan melakukan penyeberangan dengan menambah jumlah kapal, memanfaatkan pelabuhan alternatif dan menyediakan kantong parkir yang memadai.

Dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi umum di bandara, terminal dan pelabuhan, maka lakukan pengaturan jadwal keberangkatan, dorong pembelian tiket secara online dan lakukan pengaturan arus keluar masuk bersama dengan stakeholder terkait, guna mengantisipasi terjadinya kepadatan penumpang. Selain itu, intensifkan patroli jalan kaki dalam rangka sosialisasi prokes dan mencegah terjadinya kejahatan.

Selanjutnya terkait kejahatan konvensional. Berdasarkan anev tahun 2021, kejahatan paling tinggi terjadi pada bulan Desember didominasi oleh jenis kejahatan konvensional.

Melihat hal tersebut, tingkatkan patroli pada daerah rawan dan objek vital serta lakukan sosialisasi guna meningkatkan standar keamanan lingkungan dan tempat tinggal, terutama kepada masyarakat yang akan berpergian.

Ancaman terorisme juga menjadi potensi gangguan yang serius. Perlu saya tekankan, bahwa aksi terorisme seperti di Polsek Astana Anyar tidak boleh terjadi. Maka kedepankan deteksi dini dan preventive strike guna mencegah aksi-aksi terorisme, serta lakukan penjagaan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah yang berpotensi menjadi target serangan teror.

Kemudian terkait ancaman bencana alam.
Persiapkan tim tanggap bencana dan tim rehabilitasi. Sarana prasarana pendukung, disertai penguatan edukasi tanggap bencana kepada masyarakat, sehingga kita mampu melakukan quick response guna memitigasi bencana.

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah terkait pengendalian ketahanan pangan dan BBM. Lakukan monitoring di lapangan bersama Satgas Pangan dan stakeholder terkait guna memastikan ketersediaan pasokan pangan. Imbau para pelaku usaha agar tidak melakukan penimbunan atau menahan stok yang tentunya dapat menyebabkan kelangkaan, maupun kenaikan harga. Apabila terdapat upaya spekulan, lakukanlah gakkum secara prosedural, namun jangan sampai mengganggu distribusi dan ketersediaan pangan di lapangan.

Baca Juga:  Antisipasi Karhutla, Babinsa Koramil 05/Bukit Batu Melaksanakan Sosialisasi

Begitu juga dengan BBM, lakukan koordinasi dengan Pertamina, Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait, guna memastikan ketersedian stok BBM, serta pastikan berbagai layanan pertamina yang disiapkan dapat melayani masyarakat dengan baik.

Kemudian khusus pengamanan ibadah Natal, pastikan setiap lokasi ibadah dilakukan sterilisasi melibatkan TNI, BNPT, Jibom Brimob, K-9 dan Densus 88/ AT. Selain itu, libatkan juga elemen masyarakat termasuk Ormas keagamaan dalam pengamanan ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama.

Pada pengamanan objek wisata, akses jalan menuju objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan dengan menyediakan lokasi parkir dan pengaturan jalur keluar masuk yang baik, serta imbau wisatawan agar mematuhi prokes. Khusus objek wisata alam, siagakan tim tanggap bencana guna mengantisipasi terjadinya bencana alam.

Sedangkan pada pengamanan perayaan malam tahun baru, lakukan pengetatan izin kegiatan keramaian dengan melakukan assesmen bekerjasama dengan penyelenggara dan stakeholder terkait, terutama kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Hal ini guna mengantisipasi potensi kerumunan yang dapat menimbulkan korban.

Guna mendukung berbagai upaya pengamanan pada Operasi Lilin 2022, optimalkan peran Command Center yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan terintegrasi dengan CCTV di lapangan, sehingga upaya pengawasan maupun pengambilan keputusan dapat diambil secara cepat, serta tepat guna menghadapi perkembangan dinamika situasi di lapangan.

Selain itu, perkuat juga strategi komunikasi publik melalui berbagai saluran komunikasi. Pastikan setiap pemberian informasi tidak hanya sent, namun juga delivered, sehingga masyarakat betul-betul terbantu dengan informasi yang diberikan.

Perlu saya garis bawahi, keberhasilan pengamanan Operasi Lilin 2022 merupakan tanggung jawab bersama yang harus dapat kita selesaikan. Oleh sebab itu, kepada seluruh personel pengamanan agar senantiasa memperkuat sinergisitas dan soliditas selama pelaksanaan tugas. Saya yakin, dengan sinergisitas dan soliditas yang baik maka masyarakat dapat melaksanakan ibadah natal dengan khidmat, serta merayakan tahun baru dengan penuh suka cita. (**)

Komentar