PEDAMARAN:Riaunet.com~Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dampingi tim kru TVRI meninjau langsung kegiatan workshop atau bengkel sang Inovator Teknologi Tepat Guna (TTG) Posyantek Maju Jaya, milik Gunawan di Kepenghuluan Pedamaran Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (22/6/2023).
Inovator TTG dari Posyantek Maju Jaya, milik Gunawan merupakan inovator yang memenangkan lomba TTG tingkat Propinsi Riau dan menjadi utusan Riau untuk mengikuti Lomba TTG Nusantara di Bandar Lampung pada Tanggal 07 Juni 2023 lalu, di mana Kabupaten Rokan Hilir ( Rohil) menampilkan mesin pakan multi fungsi.
Kedatangan tim TVRI yang di dampingi Kabid Pembangunan dan PMD , M. Tarmizi, S.Sos dan Kasi Analis Kebijakan PMD, Umi Kalsum, ST beserta staf di sambut baik oleh Inovator TTG Gunawan dan para staf Kecamatan Pekaitan serta Datuk Penghulu Pedamaran Wan Ashari.
Pantauan di lokasi, kedatangan tim kru TVRI bersama Staf Dinas PMD Rohil untuk mengekspos keberhasilan inovator TTG, Gunawan dalam berinovasi menciptakan berbagai alat produksi yang salah satunya adalah alih fungsi mesin penggilingan padi menjadi kilang mini kelapa sawit yang menghasilkan CPO dan produk lainnya.
“Saya berinovasi berawal dari terjadinya alih fungsi lahan dari padi ke sawit, sehingga usaha kilang padi saya makin mundur. Akhirnya saya berfikir untuk mengalihkan fungsi kilang padi ke penggilingan kelapa sawit,” kata Gunawan.
“Masa cuma lahan saja yang bisa alih fungsi, kilang padi juga bisa alih fungsi menjadi kilang CPO mini,” Tambahnya sambil tertawa.
Dasar pemikiran saya, padi yang kecil bulirnya bisa dikupas, kenapa sawit tidak ? dari sini saya mulai berimajinasi untuk melakukan penelitian terhadap fungsi dan cara kerja mesin poliser (Pengupas) padi. Dengan melakukan riset sendiri, maka saya mulai memodifikasi mesin penggilingan padi dari mulai alat kupasnya dan alat pemisah antara bulir dengan kulit,” paparnya.
Pada Tahun 2011, ia memulai melakukan penelitian dengan memodifikasi beberapa bagian alat dan mesin penggilingan padi, ada sekitar 16 peralatan yang harus dimodifikasi untuk menjadikan kilang padi menjadi gilingan mini kelapa sawit. Untuk merampungkan penelitian tersebut ia menghabiskan waktu sampai 4 tahun. Pada Tahun 2015, Gunawan melakukan uji coba penggunaan mesin hasil modifikasi tersebut dengan kapasitas 1 ton /jam.
“Dari uji coba penggilingan 1 Ton buah sawit segar menghasilkan 6 hasil industri diantaranya CPO, Inti, Cangkang, Solid, Serabut, ampas. Dengan menggunakan alat yang sederhana dari hasil modifikasi ini, dalam satu ton buah sawit dapat menghasilkan sekitar 180 liter CPO, 60 Kg Inti, 240 Kg cangkang, 300 Kg Solid, 200 Kg Tangkos atau ampas serta 2 % penyusutan dan air,” Ujar Gunawan.
Hasil dari pengolahan kelapa sawit dengan menggunakan alat penggilingan hasil modifikasi ini, terangnya tanpa menghasilkan limbah cair, limbah yang dihasilkan merupakan limbah padat yang langsung bisa digunakan untuk pupuk perkebunan kelapa sawit.
Berdasarkan hasil uji laboratorium , CPO hasil produksi dengan menggunakan alat penggilingan sederhana ini kadar keasaman dan air tidak jauh hasilnya dengan menggunakan mesin modern yang digunakan di PKS. Dengan sistem panen, angkat dan langsung diolah, CPO hasil gilingannya dengan Asam Lemak Bebas (ALB) 4,0.
Namun seiring berjalannya waktu, Gunawan tidak dapat membangun usaha kilang mininya untuk berproduksi karena sudah kehabisan modal untuk risetnya, sehingga ia kembali berinovasi untuk menciptakan alat pemecah cangkang sawit.
“Alhamdulillah setelah enam bulan saya melakukan rekayasa alat dan uji coba, akhirnya saya berhasil menciptakan mesin gilingan pemecah cangkang sawit dan sekarang mesin hasil rakitan saya itu oleh Pemerintahan Masyarakat Desa Rohil diikut sertakan pada ajang lomba teknologi tepat guna di Propinsi Bengkulu,” Ucapnya.
Ia berharap mesin-mesin hasil ciptaannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat banyak khususnya masyarakat Rohil dalam membangun ekonomi kerakyatan. Terimakasih juga disampaikannya kepada Pemda Rohil melalui Dinas PMD yang telah mendaftarkannya diajang lomba TTG tingkat Propinsi Riau dan berhasil mewakili Riau di ajang lomba TTG tingkat Nasional.
Sementara itu, Kadis PMD Rohil, Yandra, S.IP, MSi melalui Kabid. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, M. Tarmizi, S.Sos mengatakan bahwa Rohil memiliki banyak Inovator TTG, namun mereka rata-rata belajar secara autodidak sementara daerah lain para inovator nya lulusan akademis.
“Kita patut bersyukur walau inovator kita berinovasi berdasarkan autodidak namun sudah beberapakali menjadi utusan Riau untuk mengikuti ajang TTG tingkat Nasional, ” kata Tarmizi.
Lanjutnya, dan hari ini kami dari Dinas PMD Rohil mendampingi tim kru TVRI untuk melakukan wawancara dengan Inovator TTG kita, pak Gunawan sekalian pengambilan video presentasi perakitan mesin pemecah cangkang sawit , ” terangnya.
Tarmizi berharap agar inovator TTG Rohil mendapatkan pelatihan dan bimtek dari Pemkab Rohil guna meningkatkan SDM Inovator Rohil. Sehingga kedepannya dapat melakukan presentasi dengan baik pada ajang TTG tingkat Nasional. (Sai/iwn)
Komentar