Ketua Komisi l DPRD Bengkalis Dukung Pengembangan Sentral Bawang Merah di Kecamatan Siak Kecil

Hali ini disampikan Febriza Luwu dari fraksi PDI P didampingi anggota Rahmah Yenny fraksi Nasdem saat pelaksanaan kegiatan panen raya di lokasi lahan Balai Benih Utama (BBU) desa Sungai Siput, Selasa (12/12/2023).

“Sebagai wakil raykat di DPRD Kabupaten Bengkalis, kami mendukung sepenuhnya agar desa Sungai Siput ini menjadi salah satu daerah sentra produksi bawang merah di kabupaten Bengkalis, mengingat luas lahan dan sentral strategis,” kata Febriza Luwu yang akrab di sapa kak Ica ini.

Ketersediaan Pangan dan pengendalian Inflasi Daerah, selaras dengan apa yang disampaikan oleh Bupati Bengkalis melalui Asisten l dan Camat Siak Kecil, Syahnan Ady Kusuma, S.Si., T. M. Kes . dalam sambutannya. Jangan lagi kita menanam sawit, karena bukannya tidak bagus, namun Kebutuhan pokok lebih berpengaruh, terhadap inflasi kenaikan harga, terhadap masyarakat.

Oleh karenanya, desa Sungai Siput yang memiliki lahan yang luas harus menjadi salah satu daerah sentra produksi bawang merah di Kabupaten Bengkalis. itu sudah dibuktikan warga dengan keberhasilan mereka memanen bawang merah di lahan seluas satu hektare yang dilakukan beberapa pekan lalu. Dan hari ini kita hadir bersama menyaksikan panen raya bawang merah.

Selain itu, Ica juga menjelaskan, lewat program pokok pikiran (Pokir) Dewan, serta kerjasama kepada pihak terkait akan membantu sarana dan kebutuhan petani, apa yang menjadi kendala tersebut di lapangan.

“Bersama Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Rahmah Yenny akan berusaha membantu yang menjadi kendala para petani tersebut,”Jelasnya.

Melalui kegiatan panen raya Ini, mari kita jalin silaturahmi dalam rangka menampung dan menjemput aspirasi masyarakat, sekaligus menampung keluhan para petani bawang, apa yang menjadi kendala para petani tersebut.

Oleh karena itu, lanjutnya, Selama ini guna memenuhi komoditas bawang merah di pasaran, kita selalu menghadirkannya dari luar daerah, bahkan komoditas bawang merah selalu langka sehingga berpengaruh pada harga dan inflasi.

“Akan tetapi dengan apa yang kita lakukan hari ini, kami berharap, bawang merah kedepannya dapat menjadi produk pangan unggulan daerah kita ini,” kata Ica.

“Ya, memang banyak tantangan yang perlu kita atasi untuk mengembangkan komoditas bawang merah di daerah kita ini, seperti kondisi infrastruktur drainase yang belum memadai, air yang mudah meresap ke dalam tanah, tekstur tanah serta perubahan iklim yang cukup beragam. Namun demikian, justru berkat tantangan tersebut, kita bisa berinovasi menemukan peluang besar dan terbukti, bahwa tanaman bawang merah, dapat di tanam,” Tambah Ica.

Sejatinya, Desa Sungai Siput sangat cocok untuk budidaya tanaman bawang merah ini di buktikan dengan tingkat curah hujan tinggi, meski sedikit tenggelam namun tidak gagal untuk panen. ini sebagai percontohan tanaman holtikultura di masa depan.

Menurut Ica, tanaman bawang sangat penting dalam kehidupan, karena Riau menyuplai 1000 ton lebih pertahunnya yang di konsumsi oleh masyarakat. Dan kita optimis lahan BBU ini nanti nya akan menjadi sentral produksi bawang merah. Hanya saja kondisi insfratruktur yang belum memadai. insyaallah itu akan kita atasi bersama dalam membantu para petani kita.

Pada prinsipnya, pertanian holtikultura seperti bawang merah ini harus didukung penuh oleh semua pihak, agar bisa dikembangkan lebih luas lagi di Desa Sungai Siput, Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis ini,”tutup Ica mengakhiri.

(Andi)