Pekanbaru:Riaunet.com~ Prihatin dengan kondisi anak-anak yang putus sekolah karena tidak mampu dan memilih mengemis, presma UIR ingin pemerintah daerah lebih perhatikan kondisi masyarakatnya terutama anak-anak di dunia pendidikan.
Minggu (12/08/2018) Kepada riaunet.com Hengky Ketua BEM UIR yang juga Wakil Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia menceritakan pengalamannya “Saya ingin sedikit berbagi cerita Tadi sekitar pukup 02:00 wib dini hari saya bertemu dengan dua orang anak usia 8 dan 12 tahun yang ngamen di depan angkringan pak kumis panam, dan saya sempat sedikit ngobrol dengan mereka Mereka adalah kakak adik yang ibunya bekerja sebagai pemulung dan ayahnya di Medan”.
“Mereka ngamen dari pukul 07:00 wib pagi sampai pukul 07:00 wib malam karena ibunya bekerja di jam itu, orang tua nya tidak tau kalau anak nya ngamen, karena kalau tau mereka akan dimarahi”. Ungkapnya
Mereka tidak sekolah, dan ketika saya tanya “mau abang sekolahkan ?” Mereka menjawab “ndak, sekolah ndak enak. Lebih enak ngamen”. Dan ternyata juga tidak ada paksaan dari orang tuanya untuk bersekolah.
Dari sini kita tau bahwa masih rendahnya minat untuk belajar dan bersekolah di negeri kita ini.
Kami berharap adanya sosialisasi aktif dari Pemerintah Daerah yang dalam hal ini dinas pendidikan dan dinas sosial kepada orang tua dan anak jalanan terkait penting nya belajar dan bersekolah.
Dan kami juga berharap pemerintah memperketat pengawasan di setiap sekolah agar tidak ada nya pungli yang membebani kelas menengah kebawah untuk menyekolahkan anak nya.
Kami siap membersamai program pemerintah demi kesejahteraan pendidikan di negeri kita . Tutupnya. [HS]
Komentar