PEKANBARU:Riaunet.com – Persoalan yang terjadi antara oknum pemilik media online di Pekanbaru dengan management Hotel Furaya tengah bergulir. Insiden itu terjadi pada Rabu (5/12/2018).
Informasi yang ada di lapangan menyebutkan, keributan itu diduga berawal karena tagihan hotel atas kegiatan yang dilakukan oleh salah satu organisasi pemilik media online yang mengurus wilayah Pekanbaru.
Hotel Furuya meminta pertanggungjawaban urusan administrasi yang belum diselesaikan oleh pengurus organisasi media online tersebut. Hal itu juga dibenarkan oleh Manager Hotel, Sunarto.
“Selain itu, kami juga ingin mengklarifikasi terkait tulisan yang menyebutkan jika kami atau hotel ini menyediakan wanita penghibur, penjualan obat-obatan terlarang dan aktivitas yang tidak sesuai batas waktu,” jelas Sunarto dikonfirmasi.
Namun pada akhirnya, pembicaraan yang dilakukan antara perwakilan organisasi media online dengan manajemen hotel, harus tertunda. Karena, menurut Sunarto, situasi menjadi tidak terkendali.
Lebih lanjut Sunarto menjelaskan, dalam pertemuan itu pihaknya melalui kuasa hukum, meminta rombongan pemilik media online itu membayar tagihan untuk acara pelantikan pengurus yang digelar pada
(24/11/2018) lalu.
Namun yang terjadi, oknum pemilik media online itu merasa tidak terima dan terjadi cekcok.
Sementara, menyikapi pemberitaan di sejumlah media terkait Hotel Furaya, pihak hotel Furaya akan mengambil sikap melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.
“Tentu masalah yang terjadi pada hari Rabu kemaren di hotel ini, ada langkah-langkah yang harus ditempuh,” jelas Sunarto.
Terlebih lagi, kata Sunarto, pemberitaan di media online terkait Hotel Furaya sangat melenceng dari fakta yang sebenarnya.
“Semuanya terekam oleh CCTV milik hotel,” tambah Manager Hotel, Sunarto, saat ditemui di Hotel Furaya Pekanbaru. [rom/rls].
Komentar