(Opini) Maafkan Kami Ayah

Opini543 views

Oleh : Octy Avriani Negara

INHIL:Riaunet.com-Hari ini, 72 Tahun yang lalu Lahirlah sebuah organisasi kemahasiswaan, perkaderan dan perjuangan.
Himpunan mahasiswa Islam, yang di prakarsai oleh Ayahanda Lafran Pane.
Usia yang sudah rentan, seharusnya dijadikan ajang merefleksi Himpunan ini.
Apa yang salah pada Himpunan ini?
Apa karena sudah tua?
Yang membuat semakin kelihatan tidak produktif ?
Atau memang sudah saatnya di bubarkan?

Di umur yang tak lagi muda ini, kita terus di uji.
Dari hilangnya prikemanusiaan sang pucuk pimpinan atas kejadian penembakan di Bengkulu.
Lalu muncul kepermukaan kasus amoral sang pucuk pimpinan, tiba-tiba hadirnya kesaksian yang mempertegas bahwa ini benar, menampar Himpunan ini dengan keras.
Disaat para pengawal mandataris kongres melakukan peran dan fungsinya.
Lalu, setelah pergantian puncuk pimpinan apakah konflik yang ada dianggap sudah selesai?
Bagaimana dengan yang merasa dirinya masih pucuk pimpinan?
Tidak adakah solusi untuk menjawab kegalauan kader seIndonesia?
Yang dimana kawan-kawan di komisariat sudah mengeluhkan susahnya mencari kader, kita malah masih berkutat di lingkar kekuasaan.

Lalu, peran kohati mengisi 72 tahun ini sebenarnya sudah sejauh apa?
Kohati peduli perempuan?
Maaf sayangnya tidak.
Kohati peduli aktivis sesama perempuan?
Atau kohati peduli permasalahan “keperempuanan”
Kurasa juga tidak.
Bahu kohati sebagai ibu dari Himpunan ini tidak terlalu kuat untuk sekedar menjadi sandaran semua keresahan yang ada di Himpunan ini.
Atau sama saja, menjadikan air mata, menjadikan kehancuran perempuan lainnya untuk sekedar menjadi komoditi berbicara kekuasaan.
Yang mana yang aman, siapa yang kuat kau berdiri disebelahnya, bukan begitu cara ibu berfungsi.

72 tahun ini, masih harus kita dengar dari kawan-kawan Badko dan Cabang Ketum mu yang mana?
Sekali lagi, tidak adakah solusi yang solutif dan konkret untuk pucuk pimpinan satu?
Konflik internal disana sini, saling rebut kekuasaan.
Ajang 5 tahunannya Indonesia, selalu membawa polemik tersendiri di tubuh mu HMI!
begitu menjijikan!
Siapa yang mau melihat HMI terbelah dan terpecah?
Apakah kau puncak pimpinan HMI?
atau kau sang pengganti pimpinan?
Sudahlah, sudahi pertikaian ini.
Sini, biar ku bisikan di telinga kalian..
Tidak bisakah kita saling bergenggaman tangan, demi melihat Himpunan ini terus berjaya.
Atau memang kalian hanya ingin memperkaya diri melalui Himpunan?

Baca Juga:  (Opini) Hardiknas : Stay At Home Yang Produktif

Maafkan kami Ayah, maafkan kami yang terus berfokus pada kekuasaan, yang membuat kami abai akan tugas dan peran kami yang sebenarnya sebagai kader umat dan bangsa.
Kanda Yunda kalian terlalu asyik berpolitik sampai lupa bagaimana cara berHimpun, lebih dari pada itu kalian lupa caranya menjadi manusia.

Selamat Milad Ayahanda Lafran Pane, panjang umur perjuangan.[HD/Rls].

Komentar