BENGKALIS:Riaunet.com~Direktur Eksekutif BAK LIPUN Abdul Rahman Siregar menyampaikan operator bersama regulator wajib bersinergi dan perlunya peningkatan standart pelayanan penyeberangan kapal Roro yang prima. Kurangi keluhan pelanggan dalam pelayanan penyebrangan kapal Roro, kamis (7/7/2022)
Harapannya supaya standar pelayanan minimum tercapai dan menjadi pelayan prima. Mengingat anggaran dikabupaten Bengkalis turut mendukung agar tujuan tersebut tercapai.
“Operator harus menetapkan standar waktu tempuh yang pasti sehingga masyarakat sebagai konsumen terpuaskan. Regulator wajib menyiapkan aturan-aturan yang mengawal kinerja Operator agar tercapai kenyamanan maupun keselamatan penumpang dalam pelayaran,” kata Abdul Rahman.
Di zaman digitalisasi dengan modernisasi teknologi ini Regulator dapat memperbaiki sistem pelayanan penyeberangan dengan berbasis sistematis dengan meminamalisir head to head, berlandaskan Perbup maupun Perda.
“Maka Operator akan dapat melayani masyarakat konsumen dengan pelayanan prima, baik, dan insyaallah keselamatan pelayaran dan pelabuhan bakal terjamin.
Untuk itu kami meminta bupati dan perangkat OPD nya dapat serius memperbaiki sistem pelayanan penyeberangan Roro,” tukas Direktur Eksekutif tersebut.
Selanjutnya dengan menerapkan sistem digital berbasis teknologi Internet dengan sistem E tiketing dan Aplikasi yang mempermudah calon penumpang, dan terwujudlah pelayanan yang prima.
“Bukan seperti selama ini hampir seperti hukum rimba, semua pelayanan tersandra dan pasrah dalam melayani penyelenggaraan penyeberangan Roro ini, syukur accident yang pernah terjadi masih dalam kategori ringan, dan kita berharap tidak terjadi
Accident yang berat, sehingga Kementerian melalui KNKT tidak sampai ke tempat kita ini menanganinya,” jelasnya.
Dalam Rapat bersama, lanjut Abdul pada tahun 2021 yang lalu kami hadir dan memberikan pandangan melalui beberapa catatan agar perbaikan segera dilakukan, asisten pembangunan dan kepala Dinas turut mencatatnya berupa pelayanan sisi Darat maupun sisi laut agar diperbaiki.
Lebih dalam dikatakan, “disisi darat kami meminta agar dilakukan pelayanan dengan sistem digitalisasi Aplikasi berbasis internet serta perbaikan fasilitas infrastruktur yang memberi kenyamanan. Disisi laut kami meminta waktu tempuh pelayaran yang tepat waktu, on time oleh operator kapal, dengan sitem terpadu yang kita sebut elektronik Tiket,” papar Abdul.
Jika itu diterapkan maka pelayanan akan menjadi prima, dengan pandangan agar upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dengan keseriusan baik pemerintah maupun pengusaha, serta juga melibatkan pengusaha lokal.
Lewat investasi dilapangan tak jarang terjadi penyimpangan seperti yang pernah viral adanya masalah pungutan liar rugikan keuangan daerah.
Himbaunya, “tapi mari kita fokuskan untuk perbaikan pelayanan yang prima agar penyimpangan tersebut dapat diminimalisir,” imbuhnya. (Ema)
Komentar