PEKANBARU:Riaunet.com– Pemantau Kinerja Aparatur Negara Republik Indonesia atau LSM PENJARA-RI meminta SPJ anggaran perawatan berkala mobil dinas dan operasional sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tahun anggaran 2016-2017 minta diusut. Karena kuat dugaan penggunaan anggaran ratusan juta rupiah tersebut sarat penyimpangan.
Penggunaan anggaran perawatan berkala mobil dinas dan operasional itu diduga dilengkapi faktur (bukti) yang tidak sesuai dengan fakta alias rekayasa.
Demikian disampaikan LSM Penjara-RI, Daniel Gultom kepada Harian Berantas, Sabtu (06/04/2019) di Pekanbaru, yang prihatin dan heran atas ditemukannya berbagai bukti alokasi anggaran biaya perawatan berkala mobil dinas dan operasional Sekdakab Rohil, Surya Arfan, ra¬tusan juta rupiah yang diduga tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
“Dugaan penyimpangan luar biasa ini, harus segera dilaporkan, karena dalam penyerapan anggaran pemeliharaan mobil dinas itu terindikasi penyimpangan dan penyelewengan,” tegas Daniel.
Keterangan yang sama, juga disampaikan peneliti LSM Komunitas Pemberantas Korupsi, Marlon, SH, menyebutkan, pihaknya siap berkoalisi dengan rekan-rekan LSM Penjara Indonesia dan awak media mengungkap indikasi penyalahgunaan anggaran di Pemdakab Rohil-Riau tersebut.
“Bukan hanya pada SPJ penggunaan anggaran perawatan berkala mobil dinas dan operasional sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hilir tahun anggaran 2016-2017 saja, tetapi juga anggaran terhadap pengadaan meubeler rumah dinas (Rumdis) dan anggaran pengadaan kendaraan dinas/operasional roda dua milik Sekda, termasuk besarnya biaya makan-minum pada Sekdakab Rohil yang diperkirakan bermuatan mark-up,” tandas Marlon SH.
Sekretaris Daerah, Rohil, Surya Arfan, ketika dihubungi pewarta melalui via hendphon, Sabtu (06/04) sore tak diangkat. Dikonfirmasi melalui via WhatssApp, justeru WhatssApp pribadi awak media ini diblokir. Bukan itu saja, bahan konfirmasi tertulis awak media pada 18 Maret 2019 pun lalu tak digubris. (Mn/mil)
Komentar