Dikotomi PTS dan PTN Harus Dihilangkan 

Kampar341 views

Bireuen:Riaunet.com-Perbedaan (dikotomi) antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan PTN harus dihilangkan, karena dalam UU sudah dijelaskan bahwa antara keduanya mempunyai kedudukan sama.

Demikian kutipan penyampaian pidato Prof.Dr.Faisal Rani,SH.,M.Hum kepala  Lembaga layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XIII (dulu kopertis wil XIII) pada kuliah umum, mengawali kuliah perdana mahasiswa Universitas Almuslim tahun akademik 2018/2019, berlangsung di Auditorium Academic Center (AAC) Ampon Chik Peusangan, Kampus Umuslim Selasa (4/9/2018).

Menurut Prof.Dr.Faisal Rani,SH.,M.Hum, kedepan pradigma Perguruan Tinggi  harus dirubah,  dikotomi PTS dan PTN harus dihilangkan, makanya nama Kopertis sekarang dirubah namanya menjadi Lembaga Layanan pendidikan tinggi (LLDIKTI).

Sekarang semua perguruan tinggi diarahkan  membangun budaya mutu  agar memiliki daya saing tingkat global dan di bursa tenaga kerja.

Mutu menjadi tujuan utama sebuah perguruan tinggi, akreditasi menjadi ukuran untuk melihat sebuah perguruan tinggi berkualitas.

Sekarang lulusan yang mencari kerja, dilihat akreditasi program studi  bukan pada perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun PTS, jelas mantan Dekan fakultas hukum unsyiah ini.

“Sekarang prodi di PTN belum tentu lebih bagus dari PTS, seperti beberapa universitas di kota besar  dan luar negeri, ada prodi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lebih berkualitas dibandingkan PTN,”jelas Prof.Faisal Rani,SH,M.Hum.

Bahkan banyak  PTN sekarang, telah merubah statusnya seperti Badan Layanan Umum (BLU), kalau BLU berarti pengelolaannya hampir sama dengan mengelola PTS (swasta).

Pada jesempatan kuliahbumum Prof.Faisal Rani menyampaiakan materi, berhubungan dengan peningkatan mutu pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0.

Menurutnya perguruan Tinggi merupakan lembaga formal,  diharapkan dapat melahirkan tenaga kerja yang berkompoten, guna mnghadapi industri kerja  yang seiring dengan kemajuan teknologi.

Revolusi Industri 4.0 sebagai perubahan cara kerja yang menitikberatkan pada pngelolaan data.

Suatu perguruan tinggi untuk
meraih kesuksesan, harus meningkatkan skill lulusan, semua bidang harus meningkatkan kualitas, karena   kuantitas bukan lagi menjadi indikator utama dewasa ini.

Teknologi diperlukan karena merupakan hasil pengembangan dan rekayasa ilmu pngetahuan, tujuannya untuk membuat manusia mudah untuk hidup

Jadi kelahiran teknologi bukan untuk merusak, yang merusak itu berarti sudah keluar dari koridor niat dari proses pengembangan ilmu pengetahuan,urai Prof Dr.Faisal Rani,SH,M.Hum

Menurutnya di era revolusi industri 4.0 sekarang, akan mesdisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk didalamnya bidang ilmu pengetahuan dan iptek serta pendidikan tinggi.

Makanya revolusi industri 4,0
tantanganya sangat berat, semua pihak harus menyikapi  secara cepat dan tepat.

Rektor Umuslim Dr.H.Amiruddin Idris, SE.,MSi pada kesempatan tersebut, menjelaskan kehadiran Ketua LLDIKTi merupakan ajang silaturahim, karena Prof.Faisal merupakan pejabat baru pada Lembaga tersebut.

“Perkembangan kampus umuslim, yang berada di sebuah kecamatan  dan menyampaikan kesiapannya menjadi tuan rumah berbagi kegiatan dari LLDIKTI Aceh,”ulas H.Amiruddin Idris.

Baca Juga:  Peduli Berbagi, 300 Takjil TLCI Chapter 2 Korwil Kampar Ludes di Serbu Warga

Lebih lsnjut dia menyatakan bahws Umuslim sekarang merupakan sebuah PTS yang telah memperoleh nilai akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dengan nilai Baik (B) dari BAN-PT, dan hampir semua program studi juga sudah terakreditasi dengan nilai Baik (B). Dan juga merupakan PTS di wilayah LLDIKTI XIII, yang paling banyak meluluskan dosennya dalam sertifikasi dosen (Serdos).

“Untuk itu,  bimbingan dan pembinaan dari kepala LLDIKTI Wilayah XIII Aceh, agar kampus kebanggaan masyarakat Bireuen ini menjadi lebih baik lagi dan bisa bersaing untuk tingkat global,”Rektor.

Acara dihadiri  ketua yayasan almuslim, wakil rektor, dosen, ormawa, ratusan mahasiswa dan civitas akademika lainnya. [MI].

Komentar