PEKANBARU:Riaunet.com – Dosen Program Studi Administrasi Publik dan Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Islam Riau Ema Fitri Lubis, S.Sos., M.Si dan Dr. Hj. Rosmayani, S.Sos., M.Si beserta dua anggota mahasiswa melaksanakan catur Dharma Perguruan Tinggi yaitu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat selanjutnya disingkat PKM.
Ema dan Rosmayani mengambil tema Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Untuk Meningkatkan Tambahan Pendapatan Pada Ibu – Ibu Kelompok Melati Putih Pada Program PKH di Keamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru. Sebagai mitra dalam PKM ini adalah di Kelompok Melati Putih Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Alasan dipilihnya kelompok tersebut diantaranya karena terdapat beberapa keterbatasan yang menjadi masalah dalam pelaksanaan program-programnya.
Permasalahan yang pertama adalah keterbatasan akankegiatan pelatihan keterampilan, Yang Kedua, Sarana dan prasarana berupa bahan – bahan yang diperlukan dalammembuat sabun cuci piring dinilai masih kurang.
Yang ketiga, masalah kurangnya informasi dan pengetahuan bagaimana menambah pendapatan. Peserta kelompok belum memahami teknis memulai dan langkah – langkah yangdilakukan dalam berwirausaha.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada maka solusi yang ditawarkan melalui PKM ini adalah Pemberianbantuan mendatangkan narasumber yang kompeten dalampembuatan produk sabun cuci piring. Pemberian bantuan alat– alat dan bahan yang menjadi kebutuhan akan pelatihanpembuatan produk sabun cuci piring. Maka indikator pencapaiannya Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun cuci piring, yaitu Texapon, Sodium Sulfat,Na Cl, Asam Sitrat, Ambitol, Parfum dan pewarna.Selanjutnya pemberian pengetahuan dan wawasan terkait pembuatan produk, bentuk pengemasan yang menarik, membuat merk, cara strategi pemasaran produk sehingga nantinya ibu – ibu kelompok melati putih dapat menghemat belanja rumah tangga dapat menambah pendapatan keluarga.
Anggota kelompok Mawar juga terlihat antusias dengan mengikuti pelatihan pembuatan sabun cuci piring serta sangat senang karena adanya bantuan-bantuan yang telah diberikan. Ibu Istinab selaku pendamping PKH dalam kelompok ini sangat mengapresiasi kegiatan PKM ini.. Beliau mengutarakan bahwa bantuan-bantuan bahan pembuatan sabun cuci piring sangat membantu kelompok – kelompok PKH dalam memenuhi keterampilan softskill yang kiranya bisa menjadi sumber penghasilan keluarga.
Tentu saja, kegiatan ini memberikan manfaat bagi keluarga baik secara ekonomi maupun sosial, dan keluarga merupakan penggerak utama perekonomian rumah tangga.
Kesederhanaan bahan dan teknik pembuatan menawarkan kemungkinan pengembangan lebih lanjut dari program pelatihan ini. Kelurahan Kampung Tengah tentunya dapat menjadi jembatan untuk membantu masyarakat mendapatkan tambahan dana dari pemerintah untuk mendukung perluasan UMKM khususnya di wilayah ini .*(rls)
Komentar