Indragiri Hilir Peringkat Kedua, LCM-B2SA Tingkat propinsi Riau Tahun 2018.

Inhil230 views

INHIL:Riaunet.com~Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau taja Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (LCM-B2SA) Tingkat Provinsi Riau Tahun 2018 di Balai Pelangi Gubernuran Jalan Diponegoro Pekanbaru, Selasa (28/8/2018).

Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau

Acara dibuka oleh Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman. Turut hadir dalam kesempatan itu Perwakilan dari Badan Ketahanan Pangan RI, Ketua TP-PKK Provinsi Riau Hj Sisilita Arsyadjuliandi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Darmansyah, Ketua TP-PKK kabupaten/ kota se-Provinsi Riau beserta anggota, dan sejumlah undangan lainnya.

Lomba diikuti oleh 12 TP-PKK kabupaten/ kota se-Provinsi Riau. Beraneka masakan berbasis sumber daya lokal disajikan dalam bentuk yang beragam.

Tahun ini, Kecamatan Gaung terpilih mewakili Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengikuti kompetisi memasak tersebut.

Ketua TP-PKK Provinsi Riau menjelaskan isu strategis yang perlu disikapi saat ini adalah masalah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi.

“Stunting ini dialami sejak bayi namun baru terdeteksi pada usia 2 tahun. Ciri-cirinya ialah kecerdasan di bawah normal dan mudah terserang penyakit,” terangnya.

Mencukupi faktor gizi pada pangan dikatakan Sisilita dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi stunting tersebut.

“Karena SDM yang berkualitas memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta kecerdasan yang berkualitas. Makanan yang harus dihindari meliputi 3TP, tanpa penyedap, tanpa pengawet, dan tanpa perasa, oleh sebab itu kita masyarakat Provinsi Riau, pelan-pelan harus mengkonsumsi makanan berbahan organik,” paparnya.

Dirinya juga mengajak kaum Ibu agar dapat memahami tata cara menyajikan makanan berbasis B2SA. “Saya harap melalui lomba ini dapat mengatasi stunting di Provinsi Riau,” ujarnya.

Baca Juga:  Pendistribusian Logistik Pemilu tetap berjalan, walau terjadi Musibah kecil

Sementara itu Gubernur Riau menjelaskan potensi sagu yang cukup baik di Riau. Ia menuturkan bahwa sagu merupakan anugerah. “Di Riau ada 6 kabupaten penghasil sagu. Yaitu Inhil, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Siak, Bengkalis, dan Rohil. Namun penghasil terbesar ialah Kepulauan Meranti,” ujarnya.

Menurutnya sagu dapat diangkat secara regional maupun internasional, mengingat respon luar biasa yang diterima Provinsi Riau dari setiap tamu negara yang berkunjung ke Bumi Lancang Kuning ini.

“Konsumsi sagu lokal di Riau naik secara signifikan dari 4 persen, sekarang sudah 20 persen. Mudah-mudahan semangat untuk mengembangkan sagu terus meningkat. Kesehatan bagus untuk diabetes dan untuk yang alergi protein,” tambahnya.

Ketua TP-PKK Inhil Hj Zulaikhah Wardan SSos ME hadir didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Inhil Fajar Husin, Ketua DWP Inhil Hj Syarifah Rohana Said Syarifuddin, serta pengurus TP-PKK Inhil.

Juara 1 diraih oleh Kabupaten Bengkalis, yang artinya Bengkalis dinobatkan sebagai utusan Provinsi Riau maju ke tingkat nasional

Sementara itu, Inhil harus puas pada posisi runner up di tahun ini. Zulaikhah Wardan bersyukur dan bangga atas prestasi yang kembali ditorehkan oleh TP-PKK Inhil. Dirinya memberi semangat kepada para peserta lomba agar tidak berkecil hati karena tidak dapat menyabet gelar juara umum dan menjadi wakil provinsi bertanding ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Oktober mendatang.

“Alhamdulillah kita hari ini mendapat juara 2. Namanya pertandingan tentu semuanya ingin menjadi pemenang. Namun tahun ini Kabupaten Bengkalis yang dipercayakan untuk mewakili Provinsi Riau. Dengan hasil yang kita peroleh saya mengucapkan terimakasih atas usaha dan kerja keras semua pihak. Saya lihat kita telah bekerja secara maksimal, tetapi Bengkalis lebih unggul,” sebutnya sembari tersenyum.

Baca Juga:  Advokat: Berhati-hati dan Harus Mengerti Peraturan Pemilu

Rencana ke depan, imbuh Zulaikhah, menu masakan yang ditampilkan pada hari ini akan disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat Inhil mampu mengolah makanan berbasis bahan baku lokal seperti talas, keladi, sukun, singkong, dan sebagainya yang kandungan gizinya dapat memenuhi kebutuhan keluarga. [HD/Rls].

Komentar