SIAK:Riaunet.com~Kita ketahui bersama bahwa pencemaran minyak di suatu lingkungan adalah salah satu ancaman bagi manusia, apalagi yang mengandung minyak organik membentuk aliphatik dan aromatik yang dikenal sebagai hidrokarbon minyak bumi atau Total Petroleum Hidrokarbon (TPH).
Kontaminasi TPH di Lingkungan harusnya menjadi perhatian lebih karena gabungan ini mengandung kontaminan yang dapat didistribusikan luas dan mutakhir, mutagenik, dan bahkan karsinogenik.
Ketika awak media melintas di seputaran Wilayah pusat pelatihan Gajah Minas, disitu telah ditemukan adanya ceceran limbah minyak mentah yang mencemari kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasim II (SSH II) Minas pada Ahad (21/7) kemarin, tepatnya di tepi jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan, dan terlihat bahwa limbah minyak tersebut belum ditangani secara serius.
Menurut Ucok (30) warga sekitar yang kerap melintas dikawasan itu kepada Wartawan mengatakan, ceceran limbah minyak yang di duga milik PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) distrik Minas itu, sudah terlihat sejak lama berada di lokasi itu, dan hingga saat ini belum ada penanganan serius terkait hal itu.
“Sudah lama bang, limbah minyak ini berceceran, persisnya sejak kapan, sayapun kurang tahu, tapi yang saya tau sampai sekrang belum ada di bersihkan oleh pihak PT CPI,” katanya.
Dengan adanya hal ini, awak mediapun mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak Manager Corporate Communication PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) Sonitha Poernomo melalui Rinta selaku Humas bidang Media di PT CPI tersebut.
PT CPI telah melakukan langkah-langkah penanganan tanah terpapar minyak bumi di Taman Hutan Rakyat Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) di Provinsi Riau.
“Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan arahan dan persetujuan dari Dirjen KSDAE KLHK serta dukungan dari Dirjen PSLB3 KLHK, DLHK Riau, UPT KPHP Minas Tahura, dan BBKSDA Riau,” kata Rinta kepada Wartawan Rabu (24/7/2019).
Dijelaskan Rinta bahwa PT CPI secara aktif bekerja diwilayah konservasi Tahura SSH sejak Agustus 2018.
“Pekerjaan pembersihan ini berlangsung melalui koordinasi dengan seluruh instansi pemerintah terkait demi melindungi dan menjaga bentang alam hutan,” jelasnya.
Lanjutnya, PT CPI juga senantiasa menjadikan keselamatan dan perlindungan terhadap manusia dan lingkungan di Provinsi Riau sebagai prioritas utama.
“Sebagai kontraktor dari Pemerintah Indonesia, kami melaksanakan program pengelolaan tanah terpapar dari operasi dimasa lampau di Blok Rokan. Tanah yang berhasil dikumpulkan di Tahura selanjutnya akan diproses di fasilitas pemrosesan berizin sesuai ketentuan dalam peraturan pengelolaan B3,” Kata Rinta.
Ia juga menyebutkan bahwa PT CPI telah lama bermitra dengan pemerintah setempat untuk melindungi Gajah maupun satwa liar lainnya di Riau.
“Sejak tahun 1990-an, perusahaan telah mendukung pembangunan dan keberlangsungan Pusat Latihan Gajah di Minas dan Duri,” sebut dia .(**)
Komentar