Inilah Perjalanan Alfedri Hingga di Lantik Menjadi Bupati Siak

Siak337 views


PEKANBARU:Riaunet.com~Senin pagi (18/3/2019), pria 52 tahun itu akhirnya resmi dilantik menjadi orang nomor satu di Kabupaten Siak. Tak lain yang melantik adalah seniornya yang beberapa waktu lalu naik kelas menjadi Gubernur Riau, yaitu Syamsuar.

Tak pernah terlintas dalam benak si pria kutu buku ini bakal menjadi Bupati. Boro-boro untuk itu, jadi pamong pun tak pernah ada dalam mimpi masa kecilnya.

Sebab waktu itu yang jadi mimpi Alfedri cuma jadi tukang listrik yang kelak bisa menolong supaya rumah-rumah orang di kampung bisa terang benderang. 
Karena itu sewaktu masih duduk di Sekolah Dasar (SD), Alfedri pernah bilang sama emaknya, suatu saat ingin sekolah di STM.

Biar keinginannya itu kesampaian, Alfedri tekun belajar. Ragam cara yang dia lakukan supaya suasana belajar menyenangkan.

Kalau belajar di rumah, dia suka menggongseng kacang biar ada cemilan. Sebab kalau belajar, Alfedri sering sampai larut malam.

Itupun kalau di luar rumah, Alfedri selalu menenteng buku, sedang di sawah, menjala ikan, bahkan sedang ngumpul dengan teman sebayanya pun, buku tak pernah ketinggalan.

Ridwan yang mendidik dia seperti itu, keras tapi terarah. Dan seperti kebiasaan melayu kampung pada umumnya, Alfedri adalah sosok seorang pengajian.

Di luar itu, sejak kecil dia sudah mandiri. Sudah bisa membikin kolam sendiri, menanam di sawah sendiri dan bahkan mendayung sampan sambil menjala di sungai. Untuk yang satu ini, benar-benar menjadi hobi Alfedri, makanya dia sempat merengek kepada ayahnya untuk dibelikan jala.

Meski hijrah ke Pekanbaru, anak Ridwan Dailami ini, bukan masuk STM, tapi SMPN 4 dan kemudian SMAN 1. Dan ke Pekanbaru pun dia diboyong dan tinggal di rumah pak Ciknya.

Baca Juga:  Bupati Siak Resmikan Sarpras Bank Sampah Induk, Targetkan Pengurangan Limbah Sampah 30%

Di sinilah cerita lain muncul. Ada getaran kecil di hati Alfedri saat menengok gadis cantik tetangga Pak Ciknya. Namanya Rasidah.

Alfedri tak berani berbuat banyak tentang perempuan itu, selain takut pada Pak Ciknya, pria ini juga belum punya cukup nyali untuk menatap yang namanya perempuan. Maklum saat itu Alfedri masih kelas II SMP dan Rasidah kelas I SMP.

Selesai SMA, Alfedri diterima di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), persis tahun 1985. Cikal dia bakal jadi pamong mulai kelihatan.

Dan kemandiriannya sejak kecil mangkin tertempah. Inilah yang membikin Alfedri juga menjadi mahasiswa yang dapat menyelesaikan studinya dengan baik di setiap jenjang pedidikan yang dilaluinya.

Pekanbaru TA 1985-1989. Kemudian melanjutkan S1 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Tahun 1993-1995. Sementara S2 di Universitas Riau Pekanbaru Tahun 2003-2005.

Mulai sibuk dengan karir membikin Alfedri sempat terlupa dengan Rasidah. Namun kenangan lama itu kembali bersemi saat Alfedri ketemu kembali dengan Rasidah di Sungai Apit.

Waktu itu Rasidah mulai menjalani karirnya sebagai guru berstatus pegawai negeri, dan Alfedri sebagai pegawai di kantor Camat Sungai Apit.

Tahun 1993, lelaki ini memberanikan diri melamar Rasidah dan gayung bersambut.

Bersama Rasidah, karir lelaki ini terus melejit. Jadi Pjs. Kaur Kemasyarakatan Setwilcam Sungai Apit, masih di tempat yang sama jabatannya naik menjadi Kepala Seksi PMD. Selanjutnya menjadi Sekretaris Camat Minas hingga tahun 2000.

Lebih kurang satu tahun, sejak Juni 1998, Alfedri juga pernah rangkap jabatan jadi kepala sekolah SMA Korpri, yang sekarang berubah nama jadi SMAN 1 Minas. Kala itu Alfedri ditunjuk menjadi kepsek, karena dia salah satu pencetus berdirinya SMA pertama di Minas itu.

Baca Juga:  Giat Dikmas Lantas Dalam Operasi Zebra Lancang Kuning 2022 yang Dilaksanakan di jln. Raya Km. 5 Traffic Light KPR I

Masih di tahun yang sama, Alfedri dipercaya oleh almarhum Tengku Rafian (Bupati Siak kala itu) sebagai Kabag Pemerintahan Desa dan kemudian Kabag Penyusunan Program, masih di tahun yang sama.

Dimasa kepemimpanan Bupati Siak Arwin AS, Alfedri di percaya sebagai Camat Minas, Camat Tualang, Kabag Keuangan, dan di tahun 2011 di angkat menjadi Kepala DPPKAD.

Tak hanya moncer menjadi pamong, Alfedri juga kemudian piawai menggawangi sederet organisasi Kepiawaiannya memimpin organisasi. Mulai dari Ketua Badan Amil Zakat kabupaten, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS, Ketua BNN Kab Siak, Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Siak (TKPK), Ketua Kwartir Cabag 09 Gerakan Pramuka Siak, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Siak, hingga kemudian menjadi Ketua DPD PAN Kabupaten Siak.

Bersama Syamsuar, sejak tahun 2011, Alfedri semakin matang. Dua kali menjadi wakil Syamsuar di pemerintahan Kabupaten Siak, membikin lelaki ini tertempa menjadi figur baru yang matang.

Sebab Syamsuar tidak sekadar menjadikan dia wakil, lebih dari itu, Alfedri sudah seperti seorang adik bagi Syamsuar. 

Itulah sebabnya, mereka berdua anteng maju dua periode, sejarah yang cukup langka bagi dunia politik, khususnya di Riau.

Tapi itulah Alfedri, lelaki yang santun dan tau menghormati yang lebih tua dan layak dihormati. Loyalitasnya, tidak hanya pada cinta pertamanya, Rasidah, tapi juga pada tanggungjawab dan pengabdian pada negara dan pimpinannya.

Loyalitas inilah yang membikin Syamsuar senang pada Alfedri. Dan mulai hari ini, tibalah giliran Alfedri dilantik Gubernur Riau Syamsuar, untuk memimpin Kabupaten Siak agar menjadi daerah yang lebih cemerlang, terbilang dan gemilang. (***)

Komentar