Jual Ganja Demi Ekonomi Keluarga, Suami Isteri Mendekam Dibalik Jeruji Besi

Rohul367 views

Rohul:Riaunet.com-Pasangan Suami isteri di Desa Tapung Jaya kecamatan Tandun, inisial S dan F, terpaksa diamankan Polisi Resort Rokan Hulu setelah terbukti terlibat bisnis Narkotika Jenis Daun Ganja Kering.

Orang tua dari 3 anak ini diamankan polisi,semula hanya isterinya saja inisial F alias Butet.

Tersangka Butet diamankan saat akan transaksi di salah satu tempat di Desa Tapyng Jaya Tandun, pada 21 Agustus 2019 dengan barang bukti yang disita darinya berupa Ganja Kering seberat setengah ons atau 16 paket siap jual.

Tertangkapnya Butet, membuat suaminya S melarikan diri, dan menjadi DPO pihak kepolisian.

Tiga hari kemudian, sang suami S yang sempat DPO, diketahui polisi keberadaannya di Dusun Sungai Guntung Desa Pematang Obo Kecamatan Bathin Salopan Kabupaten Bengkalis, dan diamankan pula.

Saat diamankan polisi, sang suami digeledah badan dan rumah tempat tinggalnya di Bengkalis, dan polisi berhasil menyita barang bukti berupa daun Ganja Kering seberat 3 ons atau 21 paket siap jual, satu unit Hp Merk Samsung Warna Merah dengan Sim cardnya, satu bungkus Kertas Paper, serta plastik asoi warna hitam.

Dalam konferensi pers Kapolres Rokan Hulu, AKBP Hasyim Risahondua menyampaikan, dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, pasangan suami isteri ini sudah 1 tahun menjalankan bisnis barang haram ini.

Kedua suami isteri ini memiliki peran tersendiri. Suami sebagai pemasok ganja, sedangkan isteri sebagai penjual yang siap melayani transaksi diwilayah Tandun, hingga kecamatan Ujung Batu .

” Dari introgasi kasi terhadap tersangka S, bahwa Narkotika yang ditemukan tersebut adalah miliknya yang diperoleh dari UDIN yang beralamat di Sumatra Utara”, terang Kapolrws Rohul, Hasyim Risahondua, saat Konperensi Pers, Senin siang.

Kedua tersangka, S dan isyerinya Butet, kepada wartawan mengatakan mereka terpaksa menjalankan bisnis barang haram ini karena kondisi ekonomi.

Baca Juga:  Sat Lantas Polres Rohul Taja Lomba Ceramah

” Kondisi ekonomilah yang membuat saya dan isteri saya menjalankan bisnis ini. Sebelum menjalankan bisnis ini saya cuma seorang pendodos sawit di kebun milik orang. Penghasilan saya tidak mencukupi untuk kebutuhan sekeluarga”, ungkap S dengan nada sedih dan mata yang berkaca-kaca.

S juga mengaku sangat menyesal telah terjun ke bisnis barang haram ini. bahkan juga menyeret isterinya, hingga keduanya harus mendekam dibalik jeruji besi, dan meninggalkan ketiga anaknya yang masih usia sekolah, kepada sang adik ipar. (Mita)

Komentar