SIAK:Riaunet.com~Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Siak Rasidah Alfedri membuka Pelatihan Berbasis Kompentensi (PBK) Tailor Made Training, pelatihan menjahit pakaian dewasa, di ruang praktek menjahit SMKN 1 Siak, Jum’at (18/8/2023).
Rasidah berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan kaum ibu dalam bidang menjahit, dan mampu membuka usaha sendiri untuk menambah pendapatan keluarga. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak SMKN 1 Siak yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
“Mudah-mudahan para peserta ini nantinya bisa produktif dengan membuka usaha menjahit, yang tentu saja bisa menambah pendapatan ekonomi keluarga,” harap Rasidah.
Bahkan lanjutnya, para peserta pelatihan ini bisa mengembangkan usaha dan mempekerjakan beberapa karyawan, sebagai upaya membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.
“Kami akan berusaha untuk kedepan, bagaimana kelanjutan bagi para peserta ini. Sehingga, apa yang di ajarkan dapat dipraktekan, dapat dilanjutkan dirumah, dan benar-benar bisa membantu ekonomi keluarga,” jelas Rasidah.
Dekranasda akan berusaha untuk mencari solusi tekait peralatan menjahit, sehingga para peserta pelatihan nanti bisa produktif dan menjadi penjahit yang mahir.
Ida sapaan akrab dari istri Bupati Alfedri itu selanjutnya berpesan, agar para peserta bisa tekun berlatih, sehingga nanti menjadi penjahit yang handal dan rapi, dan bisa menyesuaikan dengan selera dari konsumen serta tepat waktu.
Selain itu, ia mengharapkan kepada BBPVP Medan agar ada pelatihan lanjutan serta pelatihan untuk membuat souvenir, dan untuk masalah pemasaran nantinya akan dibantu oleh Dekranasda kabupaten Siak.
Kegiatan ini Kerjasama Dekranasda Kabupaten Siak dengan Direktorat Jenderal Pelatihan Balai Besar Pelatihan Vokasi Produktivitas (DIPA BBPVP) Kemenaker Medan dan SMKN 1 Siak.
Ditempat yang sama, Kepala Bagian Umum BBPVP Medan Budi Raharjo menyampaikan, program pelatihan tailor made trainig (TMT) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pelatihan yang berbasis penempatan tenaga kerja. Ini adalah sebuah metode baru dalam pelatihan, artinya apa yang menjadi kebutuhan atau potensi di suatu daerah pihaknya akan membuat programnya.
Melalui kolaborasi dengan Dekranasda Siak dalam penyelenggaraan pelatihan menjahit tersebut, dengan harapan Dekranasda menjadi wadah peserta pelatihan setelah selesai dalam mengembangkan usahanya di kemudian hari.
“Kami berharap semua peserta pelatihan nantinya bisa menjadi wirausaha mandiri, harus bisa ya ibu-ibu,” sebut Budi Raharjo.
Bukan itu saja kata dia, harapannya pihak Dekranasda Siak bisa memfasilitasi terkait pembuatan ijin berusaha dengan OPD terkait, masalah modal dan pemasaran serta pengembangan desain produk dan usaha.
“Alangkah sayangnya jika ibu-ibu peserta ini, nantinya disebut pengangguran bersertifikat. Sering ikut pelatihan, lulus setelah itu gak bisa ngapa-ngapain, kan rugi,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwasannya seluruh peserta setelah lulus dari pelatihan menjahit ini, nantinya akan mengikuti uji kompetensi. Selanjutnya bagi peserta setelah lulus akan menerima sertifikat dari Balai Latihan Kerja (BLK) sedangkan lulus ujian kompetensi dapat sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau BNSP.
Para peserta pelatihan nanti akan dipandu untuk mendaftar di Sisnaker atau sistem informasi tenaga kerja. Karena seluruh pelatihan-pelatihan yang menggunakan APBN, pesertanya harus sudah terdaftar di Sisnaker.
Salah seorang peserta, Natasya asal Kampung Benteng Hulu kecamatan Mempura mewakili kawan-kawannya mengharapkan adanya bantuan ataupun pinjaman mesin jahit untuk usaha dirumah masing-masing.
Menurut dia, pelatihan seperti ini sangat bermanfaat dan bisa menambah pendapatan keluarga. Misalnya, usaha memotong celana, memendekan rok dan mengecilkan baju dan sebagainya.
Kegiatan pelatiahan menjahit ini sudah dimulai dari tanggal 14 Agustus dan berakhir tanggal 11 September 2023, diikuti 16 peserta dari kecamatan Siak, Mempura dan Sungai Apit.
(rls)
Komentar