DURI:Riaunet.com~Ketua Umum DPD KNPI kabupaten Bengkalis Iwan Saputra melakukan ziarah ke makam Raja Tuanku Cik yang merupakan raja terkahir dari kerajaan Koto Indah Nio Cundung yang wafat pada tahun 1850. Juga terdapat sebuah rumah Suluk Makam Tuan Syekh M.Toib dan makam warga sekitar. Tepat di Jl. Syekh. M Toib Simpang Lima Desa Balai Makam duri kabupaten Bengkalis.
Hal ini disampaikan Ketua DPD KNPI Bengkalis Iwan Saputra yang sebelumnya, Ka. Uptd Damkar dan Juga Pj. Kades Desa Batang Dui Nizam , SE dan pegawai Desa Batang Dui menelusuri dan bergotong royong di Area Makam Raja Tuanku Raja cik kemaren, katanya kepada awak media, selasa (28/12/2021).
Ziarah makam tersebut terlihat Ketua KNPI Bengkalis Bung Iwan Saputra di dampingi jajaran kepengurusan, seperti Abdul Fais Imade Zaxay, Hermansyah, beserta yang lainnya.
Menurut Iwan Sakai kegiatan ziarah ini penting dilakukan, melalui kegiatan inilah dapat tumbuh rasa hormat-menghormati, baik itu para raja, para alim ulama maupun pemimpin terdahulu sekaligus dapat menghidupkan teladan nilai-nilai perjuangan yang dilakukan para pendiri kabupaten Bengkalis.
“Saya rasa ini kegiatan yang harus dilakukan, mengirimkan doa serta memberi penghormatan kepada para pendahulu yang memiliki sejarah dan peran penting dalam mendirikan serta memperjuangkan bangsa, khususnya di kabupaten Bengkalis,” kata Iwan Sakai.
Selain itu kata Iwan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah.
Ya, belajar dari sejarah, Bengkalis lebih kurang sudah 500 tahun, tentu ada pemimpin baik dari sisi pemerintahan, Agama maupun dari segi sosialnya, dan mereka adalah orang-orang yang telah berjasa.
“Maka hal itu, tanpa mereka tak mungkin kita bisa duduk dan nyaman tinggal di negri berjuluk negeri Junjungan ini. Untuk itu kita sebagai generasi muda sudah selayaknya kalau kita mendapat informasi atau cerita dari orang tua atau org tua terdahulu yang masih ada, tentang tokoh-tokoh jaman dulu yang telah berjasa pada Negeri kita, kita datangi dan bersilahturahmi, kalau ada makamnya kita ziarahi, kalau tidak ada kita kirim doa mengirim Al-Fatihah,”kata Iwan.
Iwan berharap agar masyarakat Kabupaten Bengkalis dapat melestarikan peninggalan peninggalan sejarah, seperti Makam raja Tuanku cik ini, yang telah 100 tahun lebih, ini merupakan aset sejarah yang sangat penting di Kabupaten kita maka dari itu kita selaku pemuda Kabupaten Bengkalis harus mendorong nilai nilai sejarah di Kabupaten Bengkalis ke Publik.
Sementara itu, salah seorang tetua di kampung itu, Pak KH. H. Ahmad Basri dan Pak Nurdin, mengatakan bahwa kerajaan Koto Ondah Nio Cundung ini berasal dari Rohul dan Raja Cik ini merupakan adik kandung Raja Tuanku Tambusai, yakni adik Bungsu Raja Tuanku Tambusai.
“Disini dulunya terdapat sebuah istana, namun istana itu sudah hancur dan sudah rata dengan tanah, juga bekas dermaga tempat menyadarnya Kapal dari Raja Tuanku Cik, Raja Tuanku Cik wafat dikarenakan dibunuh oleh Iparnya yang dibayar oleh belanda dan di imingkan untuk menjadi seorang raja, tetapi hal itu tak kunjung jadi raja dan malahan dibunuh oleh sekutu Belanda,” ujarnya.
Masih kata dia, Jalan menuju ke Makam Raja Tuanku Cik sangat memperhatinkan.
“Semoga kedepan pemerintah bisa memperhatikan jalan menuju ke Makam Raja Tuanku Cik, karena ini adalah salah satu cagar yang ada di kabupaten Bengkalis,” imbuhnya. (Cok)
Komentar