SIAK:Riaunet.com~63 orang Siswa-siswi Kelas 2 MDTW atau Kelas 8 SMPN 03 Minas hari ini melaksanakan kegiatan khataman Al-Qura’n. Sebelum kegiatan khatam ini digelar tampak puluhan Siswa-siswi di sekolah itu melakukan pawai ta’aruf yang di lepas oleh Drs Edi Azman Mpd, selaku kepala SMPN 03 Minas dari halaman Sekolah menuju kantor camat minas yang berjarak kurang lebih 1 kilometer.
Dengan melintasi jalan raya, tampak jalannya pawai tersebut berlangsung meriah aman dan tertib, setelah itu di langsungkan kegiatan Khatam Al-Quran MDTW AL-Haadi SMPN 03 Minas, Angkatan ke 2 Tahun 2018-2019 di gedung serba guna Batin Djonang Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Sabtu (27/4/2019) Pagi.
Kepala SMPN 03 Minas Drs Edi Azman MPd, melalui Yuli darni SAg Selaku wakil MDTW di sekolah tersebut mengatakan, hari ini pihaknya mengkhatamkan sebanyak 63 santriwan/wati untuk angkatan kedua yang ada di sekolah ini.
“Hal ini merupakan program kerjasama kementrian agama dan Dinas pendidikan kabupaten Siak, mereka di katamkan setelah melalui peroses pendidikan Al-Quran selama dua tahun untuk mencapai khatam, dan ini kita jalankan sesuai dengan program yang diarahkan oleh Dinas terkait,” kata Yuli kepada wartawas di Minas.
Namun khatam Quran ini bukan berarti sebagai penutup dari pembelajaran tentang Al-Quran bagi anak-anak tersebut, dalam hal ini pihaknya tentu berharap dengan adanya kegitan ini dapat menjadi motivasi bagi Siswa-siswi di Sekolah itu.
Kami juga meminta peran andil orang tua mereka demi kemajuan anak-anak Siak khusus nya minas, menjadikan mereka manusia yang berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa dan cinta terhadap Al-Qura’n,” Ujarnya.
Pihaknya, lanjut Yuli, menghimbau setelah di khatamkannya anak-anak tersebut, hendaknya para orang tua mengarahkan mereka untuk mengikuti program dari bupati siak, yakni program magrib wajib mengaji, agar kiranya kian bertambah kecintaan anak-anak tersebut terhadap Al-Qura’n, khususnya terhadap anak-anak yang berada di Kecamatan Minas.
“Untuk kegiatan mengajar dan belajar di MDTW, kami lebih fokus terhadap praktek dengan mengimbanginya dengan teori, jadi apapun pelajaran itu langsung kita praktekkan, sembari memberikan teorinya. Sebab jika kita hanya memberikan teori tanpa praktek itu tidak akan bisa membuat dia aktif dengan masyarakat, sebab dia hanya tau ilmunya tapi tidak tau cara melakukannya, sehingga dapat di lihat siswa yang terdidik dan tidak terdidik, dan kami selalu di suford penuh oleh kementerian Agama maupun dinas pendidikan kabupaten Siak, sehingga kegiatan ini dapat kami laksanakan dengan baik,” kata Yuli Darni SAg. (hp)
Komentar