SIAK:Riaunet.com~Pihak sekolah dan sejumlah masyarakat di kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak-Riau, Rabu (6/3/2019) tampak mendatangi kantor Penghulu kampung untuk yang ketiga kalinya sejak Januari 2019 lalu, maksud kedatangan mereka untuk mempertanyakan kembali terkait janji Pihak PLN dan Chevron kepada Ayang Bahari selaku PJ.penghulu kampung Minas Barat. Yang mana sebelumnya di kabarkan bahwa pihak PLN dan perusahaan Chevron sudah melakukan survey ke lokasi pemasangan akses jaringan di Wilayah Minas Barat tersebut.
Ayang Bahar, kepada awak media mengatakan, hari ini saya kembali di datangi oleh beberapa orang warga, mereka kembali mempertanyakan kepada saya sudah sejauh mana pemasangan jaringan PLN yang akan di lakukan di tempat mereka tinggal, mereka bilang tidak mau lagi menunggu terlalu lama.
Mereka sudah tidak sabar lagi, sebab sudah berpuluh tahun PLN ini tidak ada di sebahagian besar Minas Barat ini, padahal ini adalah ladang minyak indonesia,” kata Ayang.
Beberapa waktu yang lalu dirinya pun telah melakukan kordinasi dengan pihak PLN dan PT Chevron mengenai pemasangan jaringan, dan katanya kala itu kedua pihak tersebut berjanji akan secepatnya melakukan pemasangan jaringan Listrik di wilayah kampung Minas Barat, namun hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa akan terealisasi secepatnya.
“Memang kemarin saya sudah mencoba melakukan kordinasi baik itu dengan PT Chevron maupun pihak PLN, mereka memang sudah berjanji kepada saya bahwa akan di pasang secepatnya, kemudian mereka juga sudah lakukan survey untuk pemasangan jaringan listrik PLN, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda, dan saya juga sedikit menyayangkan, karna sampai saat saya sendiri selaku PJ.penghulu kampung Minas Barat ini tidak pernah di libatkan untuk melakukan survey, harusnya kalau memang mereka melakukan survey setidaknya mereka melibatkan saya, agar bisa memberitahukan yang mana lahan Konsesi chevron dan yang mana lahan masyarakat,” jelas Ayang.
Masih kata Ayang, karna kalau memang lahan masyarakat yang akan di lalui jaringan PLN, masyarakat siap kok untuk menebang tanaman apapun yang ada di lahan tersebut, jadi pagi ini ya saya pun tidak bisa terlalu banyak komentar lagi dengan masyarakat, ya saya hanya katakan sabar, tapi tetap aja mereka bersikeras bertanya kepastian yang jelas. Oleh karenanya kami mengharapkan kepada pihak PLN terutamanya pemerintah yang membidanginya kami mohon lah kebijakannya agar tidak selalu menimbulkan polemik seperti saat ini, sebab saya sendri sudah tidak tahu lagi harus bagaimana menjawab keluhan masyarakat terkait jaringan PLN ini,” Imbuh dia.
Sementara itu, Siswanto (53) Warga RT 2 RW 4 km 49 Kampung Minas Barat yang tampak hadir di kantor Penghulu Minas Barat kepada awak media menyebutkan, kami datang hari ini mewakili seluruh teman kita untuk mempertanyakan kepada PJ.penghulu kampung Minas Barat, terkait kapan lagi Jaringan PLN itu di buat di kampung kami, sementara kecamatan kandis udah di berdirikan semua tiang nya, kok bisa Minas Barat ini belum di pasang tiang, sementara Minas Barat ini ladang minyak.
“Seharusnya ladang minyak itu masyarakatnya tidak kegelapan lah mas aneh pemerintah kita ini,” sebutnya.
Dikatakannya bahwa dirinya beserta warga lainnya sudah bosan menunggu janji dari Pihak PLN, namun sampai saat ini tidak ada kenyataannya.
“Dan ini sudah yang ketiga kalinya kami mempertanyakan hal ini kepada pak Ayang, jawaban pak Ayang hanya menyuruh kami untuk bersabar dan menunggu keputusan dari pihak terkait, tapi sampai kapan lagi kami menunggu nya mas, udah capek kami cuma di kasih janji-janji terus sama pemerintah ini,” tegas Siswanto
Hal senada juga dikatakan Dra.Risna, selaku kepala sekolah SMP Negri 5 Minas Barat yang juga tampak berada di kantor Penghulu Minas Barat untuk mempertanyakan hal itu.
“Saya sendiri sangat mengharapkan se kali adanya PLN ini,dan sangat besar harapan saya secepatnya terealisasikan di sekolah kami, terlebih Listrik ini memang sangat kami butuhkan untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah, terlebih tahun depan kami SMPN 5 Minas akan melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) di sekolah kami, tentu kalau sudah pakai komputer yang paling utama di butuhkan di situ salah satunya Listrik, kalau tidak ada listrik UNBK itu tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik, bagaimana pendidikan di Minas barat ini bisa maju kalau tidak ada listriknya, jadi kami dari pihak sekolah juga sangat berharap sekali agar segera secepatnya pemerintah mau lah mengadakan listrik PLN di Wilayah Minas Barat ini agar sekolah kami juga bisa melakukan kegiatan belajar dan mengajar yang menggunakan Listrik, seperti Komputer misalnya,” tambah Risna..
Menurut dia, sekolah yang berada di wilayah Minas Barat itu bukanlah sekolah yang terisolir (Plosok), namun keadaan listriknya tidak ubahnya seperti sekolah yang berada di pedalaman.
“Padahal sekolah kami ini bukan sekolah daerah terisolir tapi rasanya mirip di plosok pak, terlebih kita di sini dikelilingi sumur minyak, masa iya pendidikannya susah berkembang hanya karna masalah tidak ada Listrik PLN, jadi kami pun sangat memohon agar kiranya listrik PLN ini dapat segera di adakan di Wilayah Minas Barat guna untuk kepentingan aktifis belajar dan mengajar kami di sekolah,” pinta Dra.Risna kepada wartawan.(hp)
Komentar