Membantu Kaum Dhuafa, Rasidah Alfedri Sempat Terharu Cerita Istri Nelayan

Siak299 views

SIAK:Riaunet.com~Seperti anak-anak lain terutama balita, kerinduan juga dialami bocah bernama Putra (5) pada ayahnya yang bekerja. Kebetulan, ayah Putra adalah seorang Nelayan di Tanjung Balai Karimun yang mesti meninggalkan keluarganya untuk kebutuhan sehari-hari.

Putra tinggal bersama ibunya bernama Yuliana yang mengalami buta dari lahir dan neneknya. Namun Kerinduan Putra terhadap sang ayah yang bernama Jainudin rupanya bisa sedikit terobati.

Cerita Yuliana bahwa suaminya sudah 8 bulan pergi mencari ikan di Tanjung Balai, dan sampai saat ini belum pulang. Meski demikian, ia dan anaknya selalu komunikasi melalui telepon selulernya.

“Suami saya sudah delapan bulan belum pulang. Kadang susah juga menjawab, kalau Putra bertanya, kapan bapaknya pulang,” cerita Yuliana, Jumat kemaren (28/2/2020).

Yuliana juga menceritakan kisah hidupnya kepada Ketua Dekranasda siak Rasidah Alfedri, Camat Sabak Auh T Mukhtasar, Penghulu Kampung Rempak Salman Alfarisi dan ibu- ibu pengurus Dekranasda.

“Sedih memang buk, suami tak pulang dan tak pernah kirim uang. Katanya disana lagi susah cari ikan, sementara kami disini harus makan,” tuturnya.

Dengan cerita tersebut, Rasidah mencoba untuk menghibur perasaan keluarga tersebut. Walau sebentar, tapi paling tidak masih ada orang yang peduli terhadap sesama.

Sini nak dekat ibuk, sapa Rasidah kepada Putra. Setelah duduk dekat Rasidah. Putra pun ditanya nama ayahnya. Dan dengan spontan ia menjawab ‘Junaidi’, yang bikin suasana menjadi gurih.

Bocah itu pun kemudian menyalami satu persatu tamunya, di peluk dan dicium. Sampai ia ditawari untuk ikut dengan istri Bupati Siak itu namun Putra menolaknya.

Dan saat diajak foto bersama di luar rumah bersama rombongan, Putra awalnya menolak takut kalau di bawa pergi. Setelah diberitahu ia pun mengajak ibunya untuk turut serta.

Baca Juga:  100 Orang Personil Polres Siak Gelar Bhakti Sosial Donor Darah

“Semoga, Putra kelak menjadi anak yang soleh, berbakti sama orang tua dan bisa menjadi pemimpin,” Ucap Rasidah sambil memegang kepala sang anak.

Sebagai salam perpisahan Putra berkesempatan menyium pipi Rasidah.

Terlihat bahwa kedatangan Rasidah bersama rombongan saat itu menyerahkan bantuan kepada kaum dhuafa, yang memang membutuhkan pertolongan. (rdk)

Komentar