INHIL:Riaunet.com-Menjelang putusan MPK, teror-teror mulai bergentayangan. Dan yang sangat disayangkan adalah pengrusakan sekretariat PB HMI oleh oknum yang tak punya nyali.
“CCTV itu seharusnya di gunakan sebagaimana fungsinya,” ujar Octy salah satu presidium KOHATI PB HMI.
Pasca rapat presedium yang di lanjutkan rapat harian tadi malam yang di pimpin langsung oleh ketua umum PB HMI kanda R. Saddam Al Jihad, menyepakati untuk mengundang ke-6 orang MPK yang hadir saat MPK menggelar rapat yang mengundang para saksi dan korban.
“Kenapa hanya 6 orang MPK saja yang di surati ?
Kemana Koordinator MPK PB HMI yang tidak pernah menghadiri rapat terkait kasus amoral Ketum Sadam? Yang dimana seharusnya koordinator MPK menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan kasus amoral ini (kanda jangan masuk angin)
Dimana yunda MPK PB HMI selaku perempuan satu-satunya di MPK yang saya harapkan dapat memberikan angin sejuk dalam ikut serta mengawal kasus amoral ketum sadam.
Disaat korban berani memenuhi undangan MPK, dan memberikan kesaksian kenapa ketum sadam tidak pernah hadir?
Ketika kader Bengkulu kenai tembak, dimanakah ketum sadam dan seluruh fungsionaris PB HMI berada?
Lalu kenapa sekarang sedikit-sedikit intruksi? Tidak adakah pengurus PB HMI yang berani memberikan instruksi terkait penembakan kader Bengkulu kemarin?
“Kata octy yang juga mantum kohati cabang Bengkulu”.
Octy menambahkan, seharusnya di rapat tadi malam, ketum Sadam memberikan klarifikasi dihadapan seluruh fungsionaris PB HMI terkait kasus amoral yang sedang menerpa ketum sadam. Setelah itu, pengurus PB HMI mengundang MPK untuk memintai klarifikasi.
Aparatur organisasi seharusnya mendesak ketum sadam untuk segera klarifikasi, setidaknya meminta ketum sadam untuk hadir ketika di panggil MPK.
Ini kok malah mengalami kecelakaan berfikir”.
Dari rentetan pemanggilan si korban sampai pengrusakan sekretariat PB HMI, terakhir mobil ketum sadam di lempar, “saya kok jadi ingat drama tiang listrik” ketawa si octy.
Kita sudah diajarkan untuk lincah dalam membaca situasi sejak dari komisariat. Propoganda kaleng-kaleng, agar menghadang MPK besidang dan putusan kasus amoral ketum sadam malam ini. “Sederhana saja, agar orang lain ibah terhadap kita, terkadang harus mengatur skema dengan merusak diri sendiri pakai belati”.
Intinya adalah agar kasus ini di alihkan kemasalah pengrusakan sekretariat dan menutupi kasus amoral ketum sadam.
“saya berharap semoga masih ada kewarasan berfikir dan kestabilan dalam bertindak para kanda yunda MPK” tutur octy.
Terakhir octy mengutip perkataan si korban, hanya ada 2 orang tipe manusia:
1. Orang baik
2. Kader HMI
Karena nilai setitik rusak susu sebelanga, tutup octy. [rls].
Komentar