Novrio: Terobosan Besar Sudah Harus di Giatkan Oleh Seluruh Elemen Penggiat Konsevasi Untuk Gajah Balai Raja

Bengkalis309 views

BENGKALIS:Riaunet.com~Undang-Undang No 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya, tepatnya di Pasal 27 dimana tertulis jelas bahwasanya pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan.

Sementara yang terjadi saat ini adalah kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja ini sudah tidak lagi terlihat layaknya Suaka Margasatwa, dan beberapa pembangunan yang di kerjakan di dalam kawasan ini sudah sangat menyalahi aturan yang ada, karena tanpa perlu riset atau kajian mendalampun sudah sangat jelas bahwasanya ini akan sangat merusak Sumber Daya Alam (SDA) disana yang sudah pasti akan merusak kelestarian yang ada.

Sudah dipastikan berdasarkan data yang dimiliki Perkumpulan Mitra Satwa Sumatera, yang saat ini bekerjasama dengan beberapa badan Konservasi Nasional bahwasanya tidak banyak lagi tutupan hutan, yang mengakibatkan satwa di dalamnya, seperti gajah harus aktif berinvaksi ke areal yang sudah di jadikan perkebunan oleh masyarakat.

Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja yang di tunjuk melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 173/Kpts-II/1986 pada tanggal 6 juni sudah beralih fungsi menjadi lahan garapan masyarakat, dengan beberapa deretan kasus seperti kejahatan terhadap satwa, pembakaran lahan, dan keberadaan gajah yang sudah di anggap menggangu oleh masyarakat.

Novrio Zulvi selaku ketua Perkumpulan Mitra Satwa Sumatera memaparkan sebuah terobosan besar harus segera dilakukan, penyelamatan satwa dilindungi untuk area ini seperti pembentukan Sanctuary agar pengawasan terhadap satwa di area ini bisa lebih terkendali.

“Perlindungan terpusat seperti ini menjadi sebuah solusi agar tidak ada lagi kasus kematian satwa seperti yang terjadi baru-baru ini, dimana ditemukan 1 ekor gajah betina dewasa yang mati membusuk di area perkebunan masyarakat di dalam areal Suaka Margasatwa Balai Raja,” Katanya kepada riaunet.com melalui telepon selulernya, Rabu (9/10/2019).

Baca Juga:  Perdana, Kasiter Korem Wira Bima dan Dandim Bengkalis Tuangkan Semen Cor dititik Pengerjaan di Desa Semunai

Novrio juga menjelaskan, tentunya ini menjadi sebuah pukulan terhadap kita semua pelaku konservasi di daerah ini, dan jadi titik tolak dimana harus bekerja lebih keras lagi kedepannya dan dibutuhkan sinergi semua NGO dan elemen pemerintahan terkait.

“Kita semua sedih tetapi mari sama-sama kita jadikan kesedihan ini menjadi sebuah kekuatan untuk kita bisa berbuat lebih baik untuk kawanan gajah tersisa,”  tutur Novrio.  (rdk)

Komentar