INHIL:Riaunet.com-Himpunan Mahasiswa Islam Adalah Organisasi Kemahasiswaan Tertua di Indonesia Yang mana tujuan utama di dirikannya Himpunan Mahasiswa Islam tidak lain adalah untuk mengamalkan ajaran islam. Ajaran islam bagi kaum muslimin merupakan ajaran fitrah maka mahasiswa ingin mewujudkan kehidupan manusia yang dapat menjamin adanya kesejahteraan baik secara jasmani dan rohani. Kesejahteraan yang ingin dicapai dengan seimbang antara kesejahteraan materi dan kesejahteraan spiritual.
Kesejahteraan yang dimaksud bisa terwujud apabila terdapat amal saleh (pekerjaan) yang dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan Iman. Untuk menciptakan kehidupan sesuai tujuan tersebut HMI ingin mengajak mahasiswa untuk menyadari pentingnya nilai keislaman dan nilai-nilai Pancasila serta mengamalkannya sebagai pengabdian. (Sumber :Sejarah HMI)
Himpunan Mahasiswa Islam bukanlah Organisasi politik atau massa HMI adalah Organisasi bersifat Independen Berfungsi sebagai Organisasi Kader serta Perjuangan untuk umat dan bangsa telah di jelaskan AD/ART HMI Pasal 6,7,8,dan 9. (Kontitusi HMI).
Setelah Pasca pleno 1 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam di kota Bandar lampung terjadi dinamika dahsyat setelah sikap politik yang di ambil oleh Respiratori Saddam Al Jihad dengan melakukan Reshufle terindikasi sangat politis menyalah gunakan kekuasaan dalam kepemimpinan sangat otoriter tidak mengacu kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga HMI.
Setelah itu terjadilah Dinamika yang sangat luar biasa melanda Himpunan ini dengan mencuat atas perbuatan asusila di lakukan saudara Respiratori Saddam Al Jihad tidak mecontohkan Imam Yang baik sebagai pimpinan sangat melanggar etika organisasi yang di pimpinnya karena HMI organisasi berazaskan Islam.
Akhirnya Cabang, Badko dan Hampir Seluruh pengurus PBHMI periode 2018-2020 mengambil sikap dengan melayangkan Mosi tidak percaya kepada Saudara Respiratori Saddam Al Jihad, Sehingga MPK PBHMI memutuskan perkara tersebut terkait perbuatan pelanggaran mencemarkan nama baik institusi melalui Mekanisme organisasi sudah dilaksanakan Oleh MPK setelah empat kali bersidang dengan menghadirkan beberapa saksi yaitu korban dan pengugat sehinga MPK PBHMI mengeluarkan Surat Keputusan nomor : 08/KPTS/A/03/1440 H memperhatikan pasal 3, 4, 5 Anggaran Dasar HMI serta pasal 6, 20, 41, 42, dan 43 Anggaran Rumah Tangga HMI, memberhentikan Saddam Al Jihad dari jabatannya selaku ketua umum karena terbukti perbuatan melanggar Ad/Art HMI dan Saudari Naila untuk mengundurkan diri dari jabatannya di salah satu organisasi partai politik jadi dengan putusan tersebut sudah Resmi saudara Respiratori Saddam Al Jihad Bukan Ketua PBHMI Lagi melainkan anggota Biasa.
Keputusan MPK Bersifat mengikat dan Final yang diajukan oleh pengurus organisasi mari kita hormati dan hargai putusan MPK PBHMI sebagai menyelesaikan perkara konflik di tubuh Himpunan tercinta ini karena putusan MPK PBHMI Sudah sesuai mekanisme organisasi yaitu berpedoman pada Ad/ Art.
Kalau keputusan MPK PBHMI tidak diterima oleh Respiratori Saddam Al Jihad maka tinggal mengajukan keberatan atau gugatan atas pemberhentiannya sesuai Anggaran Rumah Tangga Pasal 20 Point 12. (Kontitusi HMI)
Banyak yang bilang bahwa dia mandataris kongres tidak bisa di berhentikan itu sangat keliru perlu di ketahui Kongres adalah forum tertinggi di Himpunan HMI yaitu Menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban Satu periode pengurus. Mendemisionerkan dan memilih ketua umum baru tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 10 dan 11. (Konstitusi HMI)
Respiratori Saddam Al Jihad harus berjiwa besar dan Ikhlas melepaskan Jabatannya dari posisi ketua umum jangan membuat sikap yang tak jelas sehingga menimbulkan polemik Besar kepada organisasi, melepaskan jabatan dari ketua umum adalah solusi yang tepat untuk menyelamatkan. Demi menjaga nama baik Himpunan karena kasus asusila yang di lakukan Saudara Respiratori Saddam Al Jihad tersebut sudah menjadi konsumsi Publik sampai sekarang tidak ada Klarifikasi dari yang bersangkutan tidak sesuai program kerja Pengurus Besar Periode 2018-2020 yaitu HMI GO DIGITAL.
Mari kita jadikan renungan pesan dari Imam Al-Ghazali ‟ Agama dan kekuasaan adalah dua saudara yang kembar. Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga. Sesuatu tanpa pondasi pasti runtuh, dan sesuatu tanpa penjaga pasti Hilang. SAVE HMI.” Ungkap penulis Rahmat Hidayat. [HD/Rls].
Komentar