Aceh Utara:Riaunet.com~Kunjungan DPRA Daerah Pemilihan Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe (DAPIL V) melakukan Reses, dengan menghadirkan Tokoh Masyarakat di Aceh Utara.
Reses Dewan DPRA selenggarakan di Aula Kantor Bupati Aceh Utara, Rabu (26/1/2022) di ikuti oleh masyarakat di 18 Kecamatan yang terdampak banjir.
Reses Tahun Anggaran 2022 melakukan mufakat dan musyawarah bersama masyarakat Aceh Utara demi mensejahterakan Rakyat
Acara pertemuan tersebut DPR Aceh( DAPIL V ) Di jamu oleh Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf lebih akrap disapa (sidom peng) hadir Anggota DPRA Dapil V, Ketua FORBES, Tarmizi Panyang, Wakil Ketua, Tgk. Mawardi (tgk. Adek), Ismail A. Jalil (Ayah Wa), Saiful Bahri (Pon Yahya), Drh. Mukthar Daud, Fahrurrazi H. Cut ( F. Rozi), Tantowi, S. Ip, H. Ridwan Yunus SH.
Pertemuan dalam rangka Rises DPRA Dapil V dengan Tokoh Masyarakat di buka oleh Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf (sidom peng). Di sela-sela pembuka Rises, Wakil Bupati Aceh Utara turut menyampaikan pesan kepada tokoh masyarakat yang hadir, untuk dapat berdiskusi secara alot dalam forum, intinya.
“kita diskusikan untuk kemajuan Aceh Utara, Pasca terjadi banjir di Aceh Utara,” kata wakil bupati.
Selanjutnya kata Fauzi Yusuf, kita akan melakukan pengontrolan secara maksimal pengaruh banjir yang melanda Aceh Utara mulai dari hulu sampai kehilir sungai.
“Sebutnya selama ini air sungai dari hulu ke hilir sudah tidak terkontrol lagi. Kita berharap masukan dari seluruh tokoh yang hadir pada acara ini, agar semua keluhan dapat kita selesaikan dengan bijak,” Ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Tokoh masyarakat berharap permasalahan banjir dan kerugian harta benda yang derita masyarakat selama ini dapat menjadi bahan untuk rises DPRA agar dapat di bahas ke tingkat Propinsi oleh Anggota DPRA Dapil 5, supaya Masyarakat Aceh Utara kedepan lebih sejahtra.
Aceh Utara sekarang setiap tahun sudah menjadi langganan Banjir karena curah hujan deras dan banjir kiriman dari Kabupaten lain, ini di utarakan oleh beberapa tokoh masyarakat, diantaranya Tgk. Ismail, salah satu Imum mukim di Kecamatan Pirak timu, bahkan disampaikan menjadi Aspirasi Masyarakat Pirak Timu.
Tgk. Ismail menambahkan, Air yang datang berasal dari krueng pirak krueng keurtoe, dan di tambah air lepasan waduk di paya bakong, sedangkan di bentangan sungai belum ada pembangunan Tanggul sebagai dinding penahan air.
“kami berharap dalam pertemuan Rises ini ada sebuah solusi penangganan banjir di Aceh Utara dengan serius. Pembangunan tanggul sungai. Mereka juga minta kepada pemerintah atau dinas terkait agar sesegera mungkin membangun Tanggul yang putus akibat di terjang Banjir, serta lakukan pengawasan secara ketat terhadap pelaku Ilegal loging, penebangan hutan.
Di tempat yang sama Tgk. Ismail, mengatakan “Saya atas nama masyarakat saya meminta agar dana otsus dapat dikelola di kabupaten saja, Ismail mengatakan sudah 6 tahun mengajukan puluhan profosal terkait tanggap darurat dan pembangunan tanggul tapi tidak di respon, mungkin karena alasan tidak ada anggaran.
Masih dalam diskusi penyampaian Aspirasi di hadapan DPR Aceh DAPIL V, oleh Tokoh Masyarakat, hendaknya Aspirasi masyarakat ini, dapat di musyawarahkan di tingkat Provinsi.
Banyak hal yang di sampaikan dalam mendengar Aspirasi Masyarakat, tentang solusi penanganan banjir di Aceh utara, semua tokoh masyarakat meminta percepatan dalam bentuk perbaikan Inprastruktur seperti Tanggul dan normalisasi sungai yang sudah tidak berpungsi, agar ini menjadi saluran pembuang jika naik air banjir.
Di penghujung acara diskusi dan penyampaian Aspirasi Tokoh Masyarakat 18 Kecamatan yang hadir, Tgk. T. Zulfaddli, atau yang akrap di sapa sebagai (Waled Landing). Ia menegaskan kepada Anggota DPRA Dapil 5, yg hadir pada acara hari ini menegaskan bahwa diskusi penyampaian Aspirasi tokoh masyarakat Kabupaten Aceh Utara, agar menjadi bahan untuk di perjuangkan di tingkat Provinsi, pinta Waled Landing. (ZN)
Komentar