Rohul:Riaunet.com-Permohonan mobil damkar tak tertuang dalam APBD 2019, anggota DPRD Rohul, Zulfahmi, dari fraksi PDI-P ngamuk-ngamuk diruang paripurna saat paripurna berlangsung, hingga paripurna diskor dan terancam tidak dilanjutkan.
Awalnya, disela-sela pemandangan akhir fraksi DPRD Rohul terhadap APBD Rohul 2019, Zulfahmi meminta izin bicara dan menyampaikan aspirasi masyarakat Kunto Darussalam terkait pentingnya kepemilikan mobil pemadam kebakaran di kecamatan Kunto Darussalam. Kemudian kemarahan muncul karena Zulfahmi terbawa emosi terkait kejadian kebakaran rumah dinas kepala UPTD Disdukcapil kecamatan kunto yang terbakar ludes pada Ahad lalu.
Ditambah lagi, permohonan pengadaan mobil damkar yang pernah disampaikan komisi I DPRD Rohul pada pembahasan APBD 2019, tidak terakomodir dalam APBD Rohul dengan alasan keterbatasan anggaran dan sebelumnya pengadaan mobil damkar tidak termasuk dalam RKPD 2018 yang merupakan dasar RAPBD 2019.
Menilai kepemilikan mobil damkar di kecamatan kunto darussalam dan kecamatan lainnya sangat penting bagi masyarakat, Zulfahmi meradang hingga membanting mic yang ada di meja DPRD Rohul, dan membuat heboh rapat paripurna, Senin petang ini.
” Mobil damkar itu kan sangat dibutuhkan masyarakat. Ahad kemarin terjadi kebarakan di kunto, untuk yang ke 4 kalinya, dan masyarakat hanya bisa menonton. Apakah kebakaran itu hanya jadi tontonan? Makanya saya mengusulkan dan mengetuk hati penerintah melalui pimpinan dprd untuk menganggarkan mobil damkar baru , ketika tidak ada unit baru, saya minta solusi agar mobil damkar yang ada di kabuaten ini ditempatkan di Kunto untuk antisiapaai” ungkap Zulfahmi.
” saya ini kan wakil rakyat , tentu tidak alasan bagi saya untuk tidak memperjuangkan aspirasi rakyat. Kami dari komisi I merekom pengadaan 2 unit mobil damkar untuk kecamatan Kunto Darussalam dan 1 unit untuk Tambusai Utara. Namun saya sedikit kecewa , kebutuhan masyarakat yang sangat urgen ini tidak diakomodir” , tambah Zulfahmi.
Akibat insiden ini, rapat paripurna yang sementara dipimpin oleh wakil ketua DPRD Rohul, Zulkarnain ,S.Sos, diskor dan terancam bubar.
Namun kondisi kembali kondusif setelah ketua dprd rokan hulu, Kelmi Amri,SH, kemudian sejumlah anggota DPRD Rohul seperti Syahril Topan, Mazril, Arif Reza Syah, dan Novliwanda Ade Putra menyampaikan pendapatnya terkait persoalan pengadaan mobil damkar tersebut.
Kondusifnya situasi diruang paripurna, maka paripurna kembali dilanjutkan dengan pemandangan akhir fraksi dua fraksi lagi.
Kemudian terkait kondisi mobil damkar di Rokan Hulu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan pemadam Kebakaran Rohul, Andi Anto menyampaikan, saat ini pemkab Rohul memiliki 6 unit mobil damkar, 4 unit di kantor satpol pp Rohul, dan 2 unit di ujung batu.
” yang di ujung batu kondisinya 1 unit dalam perbaikan, dan 1 unit beroperasional” , kata Kasatpol PP damkar.[Na].
Komentar