INHIL:Riaunet.com-Momentum Upacara Apel Gelar Senja 14 April 2019 yang dilaksanakan Kwartir Cabang 04.02 Gerakan Pramuka Indragiri Hilir diharapkan sekaligus sebagai peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengkubowono IX.
Harapan ini dikemukakan Hidayat Hamid, Ketua Kwartir Ranting 02.15 Gerakan Pramuka Tembilahan Hulu, Rabu (3/4/2019).
“Apel Gelar Senja yang rutin dilaksanakan Kwartir Cabang 04.02 Gerakan Pramuka Indragiri Hilir setiap tanggal 14 setiap bulan, 14 April 2019 ini berdekatan dengan lahirnya Kak Sri Sultan Hamengkubowono IX, diharapkan kiranya kepada Kwarcab 04.02 Gerakan Pramuka Inhil menggelar kegiatan bersamaan sekaligus melaksanakan peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia” ujar Hidayat Hamid, ketua dpd knpi Inhil ini.
Momentum kegiatan upacara gelar senja disamping mengenang Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengkubowono IX yang pernah ke kabupaten Indragiri Hilir tahun 1976, sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia meresmikan Desa Kempas Jaya, perlu juga kiranya mengevaluasi sejauhmana Gerakan Pencanangan kabupaten Inhil sebagai kabupaten Pramuka yang diharapkan Bupati dan kita semua terimplementasi sampai ke Gudep dan masyarakat Inhil.” Tutupnya.
Sekilas Sejarah Bapak Pramuka Indonesia.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dilahirkan 12 April 1912 dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun, dan wafat pada 2 Oktober 1988 saat berusia 76 tahun.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX tercatat sebagai Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia.
Sri Sultan Hamengkubowono IX pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1973-1978.
Sri Sultan Hamengkubowono IX sangat dekat dengan Gerakan kepanduan atau yang sekarang di Indonesia dikenal dengan nama Gerakan Pramuka. Bahkan Presiden Soekarno pernah menjulukinya sebagai Pandu Agung.
Sri Sultan Hamengkubowono IX juga yang menerima Panji Gerakan Pramuka dari tangan Presiden Soekarno di halaman Istana Negara pada 14 Agustus 1961, tanggal yang kemudian dijadikan peringatan Hari Pramuka setiap tahunnya. Penyerahan panji itu menandai era baru Gerakan pendidikan kepanduan di Indonesia, yang tadinya terdiri dari puluhan organisasi kepanduan menjadi satu, semuanya dilebur di dalam Gerakan Pramuka.
Sri Sultan Hamengkubowono IX tercatat sebagai penerima penghargaan tertinggi Gerakan kepanduan di dalam dan luar negeri. Di dalam Negeri, Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah penerima pertama Lencana Tunas Kencana, penghargaan tertinggi Gerakan Pramuka untuk orang dewasa. Sedangkan di tingkat Internasional, beliau juga telah menerima Bronze Wolf Award, penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM), Organisasi Gerakan Kepanduan SeDunia.
Atas jasa-jasanya kepada Gerakan Pramuka, maka dalam Musyawarah Nasional 1988 di Dili, Timor Timur (sekarang Timor Leste), Sri Sultan Hamengku Buwono IX ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia melalui Keputusan bernomor 10/Munas/1988.(rls).
Komentar