Rohul:Riaunet.com-Agenda tahunan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Rokan Hulu tahun 2019 , yang ditaja Bappeda , Senin, 18 Maret 2019, di Convention Hall MAIC , berlangsung sukses.
Dihadapan Bupati Rokan Hulu, Sukiman, Ketua DPRD Rohul yang diwakili Baihaqi Adhdhuha LC, Sekda Kabupaten Rokan Hulu, Bappeda Provinsi Riau, Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Rokan Hulu, Anggota DPRD Rokan Hulu, Kepala Satker dilingkungan pemkab Rohul, Akademisi, Camat, Kades, Tokoh masyarakat, LSM , dan Keterwakilan perempuan, Ketua panitia musrenbang yang juga merupakan Kepala Bappeda Rohul , Nifzar , menyampaikan bahwa Bappeda sesuai tahapan dalam aturan yang berlaku dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2020, telah menampung usulan kegiatan pembangunan dari pelaksanaan Musrenbang Kecamatan, dan pokok pikiran DPRD Rohul sebanyak 175 program, 857 kegiatan, dengan jumlah dana yang dibutuhkan senilai Rp 2.2 Triliyun.
” Berdasarkan kompilasi usulan musrenbang kecamatan, pokir DPRD , program Top down OPD, dan arahan Kepala Daerah, membutuhkan dana pembangunan mencapai Rp 2.2 Triliyun. Sementara, kemampuan keuangan daerah hanya berkisar Rp1.5 Triliyun sampai Rp1.6 Triliyun.” Ungkap Nifzar.
” Kita akan koreksi program yang tidak ada di rensra OPD dan akan kita cancel, sehingga pengurangan mencapai Rp 700 Milyar dari usulan. Namun program yang dicancel itu akan di tajamkan kembali, sesuai kewenangannya akan kita giring untuk dapat dipenuhi melalui pendanaan APBD Provinsi Riau, APBN, atau bahkan Dana Desa serta CSR perusahaan.” Tambah Nifzar .
Musrenbang tingkat Kabupaten Rokan Hulu tahun 2019 ini mengangkat tema
” Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pembangunan Infastriktur, Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat”. Adapun program prioritas pembangunan yakni :
- Peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih, infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
- Penguatan sektor pertanian dan ketahanan pangan
- Menumbuh kembangkan Industri Kecil Menengah dan Pariwisata
- Peningkatan dan pengoptimalan Sumber Daya Manusia (SDM) dari sisi pelayanan publik.
Bupati Rokan Hulu, H.Sukiman, mengapresiasi pelaksanaan musrenbang tahun 2019 , yang dilaksanakan sesuai aturan , mulai dari musrenbang Desa, musrenbang Kecamatan, musrenbang Kabupaten, kemudian nantinya musrenbang Provinsi, dan musrenbang Nasional.
Terkait usulan yang mencapai Rp 2.2 Triliyun , Bupati Rohul Sukiman berharap melalui pembahasan lebih lanjut dalam musrenbang ini dapat dikelola secara keseluruhan demi kesejahteraan masyarakat.
” Nanti melalui Bappeda kita akan coba kelola seluruh usulan , tak cukup dana APBD, kita coba usahakan melalui APBD Provinsi , dan APBN.” Ujar Sukiman.
Sementara itu, Perwakilan Kepala Bappeda Provinsi Riau, Abdullah Maskur, mengingatkan pemkab Rohul bahwa dalam hal menyusun RKD 2020 harus memperhatikan 2 hal , yakni tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) , dan angka kemiskinan yang masih berada di bawah.
Menanggapi masukan Bappeda Riau, Kepala Bappeda Rohul, Nifzar menjelaskan angka kemiskinan di Rohul masih tinggi jika dibanding angka kemiskinan di Provinsi Riau. Rohul pada angka 10.91 sementara provinsi sudah angka 7. Dalam tahun 2020 mendatang ditargetkan dapat menurunkan angka kemiskinan itu 1 digit.
” Upaya kita dalam menurunkan angka kemiskinan, yakni menyusun program yang berpihak dalam menumbuhkan ingkam per kapita masyarakat di sektor pertanian, karena jika ingkam per kapita naik, tentu dapat keluar dari indikator kemiskinan itu.” terang Nifzar
Lebih lanjut, Nifzar menyebutkan, untuk Indeks Pembangunan Masusia (IPM) Rohul juga masih sangat rendah yakni pada angka 68, sementara Provinsi Riau sudah pada Angka 70.
Untuk menuntaskan masalah IPM ini, maka 3 sektor harus menjadi perhatian utama yakni pertama sektor pendidikan, kita sudah berkomitmen untuk menuntaskan masalah pendidikan di Rohul hari ini, misalnya sarana prasarana, mutu guru yang kurang, jumlah murid yang kurang atau biaya pendidikan yang mahal. Dengan dituntaskannya masalah pendidikan ini nantinya, diharapkan angka lama sekolah di Rohul yang saat ini 12 tahun, kedepan harus mampu mencapai angka Provinsi dan Nasional yakni 13 tahun keatas.

Kedua, perlu perhatian di sektor kesehatan. Kita harus mampu keluar dari status Kabupaten stunting, yakni pertumbuhan yang tidak normal dari bayi balita sampai usia anak sekolah. Rohul sendiri termasuk Kabupaten stunting karena adanya 10 desa stunting. Terkait masalah ini, Bappeda Rohul bersama OPD terkait dan Pemprov sudah menyusun kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan stunting di Rohul.
Ketiga, perlu perhatian disektor menaikkan ingkam per kapita. Untuk masalah ingkam per kapita, pemkab Rohul, akan berikan porsi anggaran yang cukup untuk pertanian, ketanahan pangan, perikanan, perkebunan dan peternakan, dengan harapan kita IPM akan naik dan kita mampu sejajar dengan Kabupaten/Kota di Riau. (Adv/ Humas Pemkab Rohul )
Komentar