BENGKALIS:Riaunet.com-Dugaan indikasi pekerjaan Proyek Pembangunan Gudang Penyimpanan Barang RSUD Kab Bengkalis yang dialokasikan dari APBD Kab Bengkalis TA 2018, dikerjakan CV.SERUMPUN SEJAHTERA sebanyak 3 paket PL, dengan pagu anggaran Rp390 juta lebih ini.
Kuat dugaan indikasi Korupsi yang dikerjakan CV.Serumpun Sejahtera tanpa ikuti dokumen kontrak kerja/Bestek yang mengakibatkan mutu kwantitas proyek bangunan tidak maxsimal 100%.
Dikomfirmasi Humas RSUD Kab Bengkalis, Mahadar Jumat, 12/10/2018 melalui via telpon, mengatakan terkait adanya proyek yang dikerjakan asal-asalan. Langsung saja komfirmasi dengan PPTKnya, disinggung kalau PPTK enggan berkomentar.
Jika begitu langsung saja laporkan Kepolisian, Kejaksaan dan ke KPK, biar jelas jika ada dugaan Korupsi langsung ditindak sesuai UU berlaku,”tutup Mahadar.
Menyikapi hal ini berdasarkan laporan masyarakat adanya dugaan proyek yang dikerjakan asal-asalan oleh perusahan CV.SERUMPUN SEJAHTERA. Indikasi pemakaian besi tidak standar dokumen Kontrak, Besi yang dipakai bercampur dari 12, 10 dan besi 8, sedangkan didalam kontrak kerja dokumen/Bestek Besi yang dipakai Besi 12. Parahnya adukan semen yang tidak sesuai mengakibatkan merembesnya air hujan.
Dan lemahnya pengawasan dari pihak RSUD Kab Bengkalis termasuk tidak ada pengawasan dari perusahaan Consultans Pengawas, kuat dugaan adanya indikasi Korupsi, Hal ini diungkapan Sofian, Ketua LSM-MERAPU kepada awak media Jumat, 12/10/2018.
Lanjutnya, kepada Pejabat RSUD Kab Bengkalis agar mengclaim/termens 100%, sebelum pekerjaan diperbaiki. Bila perlu kita lakukan investigasi kelokasi proyek untuk croscek, jika benar pemakaian Besi tidak sesuai dokumen/bestek kita minta agar pejabat membongkar ulang pekerjaan tersebut,”tegas Sofian.
“Kita siap bertanggung jawab jika proyek tersebut tidak benar adanya indikasi, kita siap untuk memperbaikinya,” pintanya.[Tim/Rom]
Komentar