Pekanbaru : Riaunet.com– Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau kembali melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Rumah Tahfizd Qur’an Al Mahirah mulai didirikan pada tahun 2020 oleh Bapak Indra Bastian yang beralamat di Jalan Mutiara Sari No. 7B, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini ketuai oleh Nurmasari,S.Sos.,M.Si, dengan anggota Dr.EkaKomalasari,S.Sos.,M.Si, Dr. Rosmayani,S.Sos.,M.Si serta melibatkan mahasiswa Shinta Putri Raydha, Siti Fatimah dengan mengusung tema Perubahan Lingkungan Rumah Tahfizd Melalui Pengembangan Sarana Dan Prasarana untuk Kualitas Belajar yang Lebih Baik Di Rumah Tahfizd Qur’an Al-Mahirah Kota Pekanbaru.
Rumah Tahfizh dimaknai sebagai lembaga pendidikan berbasis rumah (keluarga) yang berfokus pada pengajaran Al-Qur’an. Dalam pelaksanaannya, lembaga ini bertujuan mendidik para Hafidz dan Hafidzah agar memiliki akhlak yang baik serta perhatian yang besar terhadap lingkungan mereka. Meningkatnya kesadaran beragama di kalangan masyarakat Muslim Indonesia telah mendorong berdirinya berbagai lembaga Tahfidz Al-Qur’an yang dikelola secara mandiri. Tujuan utama dari pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an adalah membentuk kepribadian peserta didik yang tercermin dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari mereka, dengan harapan dapat mengembangkan individu yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia.
Adapun program Rumah Tahfizd Al-Mahira yaitu Program Belajar Baca Al-Qur’an ditujukan bagi pemula yang ingin mempelajari cara membaca Iqro dan Al-Qur’an dengan benar, termasuk pengenalan huruf hijaiyah dan tajwid. Untuk merekayang sudah memiliki hafalan, program Murojaah Qur’an berfokus pada pengulangan hafalan untuk menjaga kelancarandan memperkuat ingatan. Selain itu, program Menghafal Qur’an memberikan metode efektif bagi peserta yang ingin menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan atau sebagian, dengan pendekatan yang sistematis dan terarah. Bagi merekayang ingin fokus penuh pada hafalan, program Karantina Qur’an menawarkan pengalaman intensif di mana peserta tinggal di lingkungan yang kondusif untuk mencapai target hafalan dalam waktu singkat. Program ini didukung oleh bimbingan yang ketat dan suasana yang mendukung, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin mempercepat proses menghafal Al-Qur’an. Salah satu pihak sekolah yang pernah menjadikan Rumah Tahfizd ini sebagai tempat Karantika Qur’an yaitu SMP Juara.
Permasalahan yang di identifikasi di Rumah Tahfizd Qur’an Al-Mahirah berdasarkan hasil diskusi antara Tim PKM dan mitra yaitu : 1) Aspek Sarana dan Prasarana : Upaya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, Rumah Tahfizd membutuhkan transformasi dalam peningkatan sarana dan prasarana yang saat ini masih serba terbatas dan sederhana. 2) Aspek Produksi : Mengembangkan usaha kecil dengan memproduksi sendiri barang-barang yang dijual, sehingga produk tersebut lebih sehat dan higienis, terutama untuk dikonsumsi oleh peserta didik di Rumah Tahfizd Al-Mahirah.
Dr.Eka Komalasari,S.Sos.,M.Si mengatakan : Kegiatan pengabdian kali ini berfokus pada perberian bantuan saranaprasarana dan pengembangan usaha. Mentransformasi rumah Tahfizd agar memiliki fasilitas pendukung dalam proses belajar dan mendukung program karantina yaitu transformasi ruang kamar. Bantuan berupa pembelian kasur, dan kipasangin. Serta 1 paket mesin press gelas plastik untuk mendorong pihak Rumah Tahfizd Al-Mahirah memproduksi sendiri minuman yang lebih sehat dan higenis. diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan kondusif. Tutupnya (Ek)
Ucapan terimakasih kepada lembaga pendidikan UIR melaluiIbu Dosen Tim PKM yang telah memberikan solusi untuk permasalahan yang ada di rumah tahfizd telah memberikan bantuan fasilitas sehingga rumah tahfizd lebih baik, dan proses pembelajaran dapat berlangsung lebih optimal, harapannya meningkatkan motivasi serta kualitas hafalan dan pemahaman Al-Qur’an para santri. “Ucap Bang Indra sapa,anakrabnya”.(rls)
Komentar