Rokan Hulu:Riaunet.com – Dosen Program Studi Pendidikan IPS Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Rina Ari Rohmah, M.Pd., bersama dua rekan dosen lainnya Purwantoro, S.E., M.Si. dari Prodi Manajemen dan Erni Rouza, S.T.,M.Kom. dari Prodi Teknik Informatika, melakukan pembinaan Usaha Marning Mbok Jas milik kelompok masyarakat di Desa Masda Makmur Kecamatan Rambah Samo.
Pembinaan dilakukan dalam rangka mengikuti Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Berdasarkan Survey di lapangan, Tim PKMS ini mengusulkan proposal dengan judul “PKMS Usaha Marning Mbok Jas di Desa Masda Makmur Kabupaten Rokan Hulu”.
“Saya usulkan UMKM ini ke Ristekdikti, karena UMKM ini bagus prospeknya, produk selalu habis meski berhari-hari. Namun, yang disayangkan di sini adalah model kemasan yang hanya menggunakan plastik kresek, kurang varian rasa, dan sistem pemasaran yang kurang efektif. Hanya diantarkan ke rumah-rumah dan berkeliling pasar dengan jalan kaki. Jadi, menurut saya hal ini kurang efektif karena bisa saja orang membeli itu hanya karena kasihan” , ujar Rina Ari Rohmah selaku ketua tim
” Saya bersama tim berniat membantu Mbok Jas ini dengan cara memberikan alat untuk peningkatan produktivitas marning dan pengetahuan pentingnya kemasan yang bagus, penambahan varian rasa, dan sistem pemasaran yang bervariasi”, jelasnya lebih lanjut.
Kegiatan PKMS ini didukung penuh oleh Bu Erna Yuningsih selaku Kepala Desa Masda Makmur tersebut.
“Ini bagus ya, Alhamdulillah saya senang ada yang menolong usaha warga saya, apalagi menolong Mbok Jas. Beliau sudah tua tetapi tetap semangat menjual produknya. Kegiatan dari dosen seperti ini ya belum ada di desa ini, saya senang dan saya nanti insya Allah akan ikut mengontrol usaha Mbok Jas setelah diberi pengetahuan ini, dan tentu saja marning Mbok Jas ini nantinya bisa dijadikan produk unggulan desa” ujar Erna saat ditemui di kediamannya pada Jumat, 19 Juli 2019.
Dalam pembinaan produk UMKM ini, Tim PKMS yakni para Dosen di UPP, melakukan sosialisasi tentang cara meningkatkan produktivitas marning Mbok Jas pada Juli 2019. Kemudian pada 3 Agustus 2019, memberikan materi kepada anggota kelompok . Materi yang diberikan yakni terkait (1) peningkatan kemampuan IPTEK dalam sistem produksi, (2) peningkatan varian produksi olahan jagung, dan (3) perubahan strategi pemasaran. Setelah pemberian materi, tim dosen langsung menyerahkan alat yang dapat meningkatkan produktivitas marning Mbok Jas.
“ Pada 3 Agustus lalu kita juga sudah laksanakan kegiatan pemberian materi sekaligus penyerahan alat yang dapat meningkatkan produktivitas marning Mbok Jas. Di sini kita juga praktik menggunakan alat ini yang berupa spinner dan sealer. Spinner ini digunakan agar kualitas marning tetap renyah karena spinner ini merupakan alat penapis minyak, sedangkan sealer ini digunakan untuk merekatkan kemasan agar kualitas marning jagung tetap bagus”, ujar Purwantoro selaku anggota dalam tim tersebut.
Terkait strategi pemasaran, Erni Rouza, M.Kom mengatakan bahwa sosial media merupakan solusi yang paling jitu untuk memasarkan produk tersebut.
”Sekarang ini kan sosial media sudah tidak asing lagi di kalangan manapun, jadi kami pun sudah memberikan pemahaman tentang cara menggunakan sosial media terutama facebook untuk memasarkan marning tersebut. Melalui facebook kita bisa melakukan siaran langsung agar pemirsa bisa mengetahui detail produk marning Mbok Jas. Memang dalam hal ini bukan Mbok Jas yang bisa memasarkan melalui sosial media, itu sangat sulit. Tapi nanti kita bantu melalui anaknya yang masih muda”, pungkasnya.
Pembinaan lebih lanjut, juga terkait peningkatan varian produksi olahan jagung.
“ Selain kemasan dan strategi pemasaran, kami juga mengajarkan kepada anggota kelompok pemberian rasa pada marning original. Jadi, selain rasa original, akan ada rasa lain seperti rasa pedas, manis, pedas manis, keju, barbeque, dan lain-lain. Selain itu, kita juga akan praktik tentang cara membuat susu jagung”, ujar Rina Ari Rohmah, M.Pd. (Mita)
Komentar