BAGANSIAPIAPI:Riaunet.com~Setelaj 1 Tahun Pasca patahnya tiang jembatan Pedamaran yang disebabkan dua kali tabrakan ponton yang membawa muatan pasir pada Tanggal 7 dan 9 September 2021 Tahun lalu tak kunjung diperbaiki sampai saat ini.
Hal ini memicu reaksi dari masyarakat dan tokoh masyarakat di Rokan Hilir yang salah satunya merupakan Tokoh pendiri dan mantan Ketua Mubes Pembentukan Kabupaten Rokan Hilir, H. Azhar Achmad, SE, MSI.
Beliau menyayangkan lambatnya proses perbaikan jembatan yang menjadi objek vital bagi masyarakat Rokan Hilir, khususnya daerah pesisir tersebut menyebabkan banyak kerugian yang dialami masyarakat dan daerah diantaranya terhambatnya proses pembangunan di Kecamatan Pekaitan dan Kubu.
“Negeri Rokan Hilir ini di bentuk dan didirikan dengan perjuangan panjang oleh para tokoh Rokan Hilir dengan tujuan pemerataan pembangunan disegala bidang. Dan salah satu pembangunan yang berhasil dicapai dengan anggaran ratusan milliar dan menjadi kebanggan masyarakat Rohil adalah Jembatan Pedamaran. Seharusnya pihak perusahaan yang sudah menyebabkan patahnya tiang jembatan Pedamaran II bertanggung jawab atas perbaikannya, jangan berlarut larut sehingga merugikan daerah dan masyarakat Rokan Hilir,” Kata Azhar Achmad, SE, MSI saat ditemui WRC, Senin (18/9/2022), di Bagansiapiapi.
“Dalam hal ini, kita berharap pihak – pihak yang terkait dalam permasalahan patahnya tiang jembatan Pedamaran dapat lebih fokus pada percepatan perbaikannya, jangan sampai berlarut larut dan jangan sampai aset yang begitu mahal harganya tersebut makin bertambah parah kondisinya,” tamnah Azhar Achmad.
Mantan Pejabat yang pernah menduduki posisi kepala di beberapa dinas dan Asisten di Rokan Hilir ini sangat menyayangkan jika tahun ini tiang jembatan Pedamaran tidak dapat di perbaiki maka kerugian masyarakat Rohil makin besar. Karena menurutnya saat ini ada beberapa pengerjaan proyek di Kecamatan Pekaitan dan Kubu diantaranya proyek jalan Lintas Pesisir yang mana akses terdekatnya melalui jembatan Pedamaran.
“Jika tahun ini Jembatan Pedamaran II tidak diperbaiki maka kerugian bagi daerah dan masyarakat kita makin banyak. kita semua sudah pada tahu bahwa peristiwa patahnya tiang jembatan menyebabkan pengerjaan jalan lintas pesisir tahun lalu terhambat,” terangnya.
Akibat terbatasnya aktifitas penggunaan jembatan Pedamaran menyebabkan perputaran ekonomi di Kecamatan Pekaitan yang notabene nya berkebun sawit dan pertanian menjadi terhambat karena pengangkutan hasil produksi tidak bisa maksimal, begitu juga dengan pembangunan, karena masyarakat tidak bisa membawa material bangunan skala besar. (IW)
Komentar