Rohul:Riaunet.com – “Potret kemiskinan warga diwilayah kumu desa Rambah yg tergolong tidak mampu dan hidup ditempat yg tidak layak dijaman era Jokowi yg nota Bene program rumah layak huni, kartu Indonesia sehat dan jaminan kesehatan(BPJS) yg salah satunya tak menyentuh mereka. Rumah atau apakah yg berdindingkan terpal biru dan beratap terpal juga apakah itu pantas….. Disebut rumah ….bukalah mata hati dan perdulilah kewarga yg kurang mampu inikarena mereka merupakan yg termasuk golongan yg menjadi tanggung jawab negara dan pemerintahan mulai level desa, kecamatan, kabupaten hingga pemerintah pusat, maaf sobat ku anda saya tandai Fuddin Faldycell , Rolan Harahap , Ahmad Sodikin karena saya merasa anda bisa memperjuangkan mereka”
Demikian postingan Sunyoto Jalal , warga Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu di akun Facebooknya pada Ahad (25/4/2021) siang.
Saat ditemui Riaunet.com ,Senin (26/4/2021), di lokasi rumah atap terpal biru tersebut, Sunyoto Jalal mengaku bahwa rumah terpaksa memposting kondisi keluarga Suriadi agar pemerintah melalui program pengentasan kemiskinan dan instansi yang berwenang mau membantu keluarga tersebut.
Rumah atap terpal biru, dinding terpal biru yang viral ini berukuran 6 x 3 meter. Didalamnya tinggal 4 orang , yakni Suriadi, isterinya Salini Noviani, dan dua orang anaknya Nindi usia 9 tahun dengan kondisi tangan yang cacat akibat luka bakar dan Zulyadaini yang masih bayi usia 8 bulan.
Menurut Sunyoto Jalal, keluarga Suriadi sudah 4 tahun tinggal di rumah atap terpal biru yang ada di kebun karet tersebut.
“Saya kasihan mbak, sudah 4 tahun ini mereka tinggal disini. Kehidupan mereka sangat susah. Kerjaan mereka hanya suami isteri hanya menyadap karet orang , dan mengumpulkan berondolan sawit. Pokoknya kasihan kali lah mbak, ditambah lagi dirumah mereka itu ada anak bayi”, ujar Sunyoto Jalal dengan nada sedih.
Sunyoto Jalal juga mengaku setelah memposting foto rumah atap terpal biru ini pernah mendapat telfon dari orang yang tak dikenal, dan mengucapkan bahasa yang bersifat mengintimidasi.(Na)
Komentar