PELALAWAN:Riaunet.com~Inilah yang dialami warga Desa Dundangan kecamatan Pangkalan Kuras kabupaten Pelalawan Riau. Selama 23 tahun hidup dan tinggal di desa Dundangan dan dibuktikan dengan Kartu Keluarga dan KTP yang dikeluarkan pihak desa Dundangan, pasangan suami istri bapak Pahri Lubis (58) dan ibu Masroh Harahap (57), hidup dibawah garis kemiskinan.
Hidup menumpang ditanah orang lain dengan keadaan rumah yang memprihatinkan yang beratapkan daun Rumbia, dan pada belakang sebahagian sudah pada bocor, berlantaikan tanah dan berdinding papan bekas yang sudah mulai lapuk disana sini.
Dengan keadaan bapak Pahri Lubis yang tua renta dan tidak dapat bicara karena terkena penyakit Stroke yang dialami sekitar 9 tahun lalu, hingga sekarang menjadikan keadaan ekonominya semakin susah dan sangat membutuhkan bantuan dari para dermawan.
Hal ini disampaikan pahri lubis kepada riaunet.com saat mengunjungi keluarga tersebut, kamis (17/9/2020).
“Dalam mencukupi kebutuhan sehari hari, kami sering dibantu oleh masyarakat yang kami tidak tau siapa mereka, bahkan ada yang sedang lewat/melintas yang singgah untuk memberikan bantuan kepada kami, bahkan tiga hari yang lalu ada dermawan yang memasangkan penerangan listrik kerumah kami, sehingga kami tidak gelap gulita lagi,” tambah Bu Masroh Harahap istri bapak Pahri Lubis
Tentang tempat tinggal dan tanah yang masih menumpang, ibu Masroh menjelaskan, mereka hanya menumpang dan sekalian bercocok tanam untuk menutupi kebutuhan sehari hari, itupun tidak cukup dan juga sekalian menjaga tanah tersebut.
“Bahkan untuk membawa berobat bapak Pahri tidak ada biayanya,” keluhnya.
Saat ditanya riaunet.com tentang bantuan dari pemerintah desa, ibu Masroh menjelaskan memang pernah dulu dapat bantuan beras, lupa tahun nya, dan sudah lama kali tidak dapat lagi.
Tentang bantuan lain yang pernah didapatnya, ibu Masroh menjelaskan pernah dapat BLT uang sebesar Rp 600 ribu selama tiga kali, lupa tahun berapa diterimanya,” katanya lagi.
Sementara itu, Kepala desa Dundangan Jusman yang didampingi Sekretaris Desa Cahsidin, mengatakan bahwa keluarga tersebut memang sudah pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah desa berupa BLT DD sebesar Rp 600 ribu perbulan dan selama tiga kali.
“Dan pernah diusulkan untuk program bedah rumah tetapi ada kendala berupa tempat tinggal bukan milik sendiri dan pemerintah desa sedang memikirkan untuk memindahkan ke tanah milik pemdes,” kata Sekretaris Desa.
Ibu Masroh berharap kepada Kepala Desa untuk lebih memperhatikan warganya supaya mana yang layak dibantu agar dibantu supaya bantuan tetap tepat pada sasaran, dan Kepala Desa didampingi Sekretaris Desa mengatakan akan selalu cross cek memantau dan turun kelapangan untuk melihat langsung masyarakat nya dan membantu yang dibutuhkan masyarakat seperti Jamkesda dan lainnya. (SL)
Komentar