BENGKALIS:Riaunet.com– Masyarakat keluhkan penjual material pasir khususnya di Kota Bengkalis, pasalnya material yang sangat vital untuk suatu pembangunan Daerah atau bangunan rumah.
Namun sangat disayangkan jika material yang sangat vital ini tidak bisa menjadi bangunan yang kokoh jika pasir yang didapat dari daerah Morong, Dabel Singkep, Kepri (Kepulauan Riau).
Seperti di akhir tahun maupun awal tahun Dinas maupun Desa sedang giat mengesa program. Jika material pasir ini bermasalah dikarenakan pasir tidak menyatu dengan campuran Semen, alhasil mutu bangunan tersebut tidak baik alias gagal.
Hal ini dikatakan berinisial BM, warga Desa Wonosari, yang sedang membangun tiang teras rumahnya. Namun pasir yang di beli dari salah satu penampung pasir jl kelapa pati laut, Bengkalis, hasil tidak memuaskan.
Dikatakannya, Tiang teras rumah yang saat ini sudah tegak namun saat menyematkan paku, kondisi tiang pecah seolah olah coran tiang seperti tropis,” tutur BM kepada awak media Selasa, 22/1/2019.
Heran, kemaren tukang udah sampaikan dengan Istri (orang rumah), bahwa pasir tidak menyatu pada campuran semen. Pasir yang berwarna agak kecoklatan dan agak halus ini hampir mirip seperti tanah timbun,” bebernya.
Melihat kondisi tiang yang tidak baik, terpaksa saya menyuruh tukang agar memperbaiki nya. Kekecewaan sudah pasti lah, kita selaku konsumen sangat kecewa Mas? Ya mungkin dikarenakan kita percaya dengan pihak penampung pasir, kita tidak permasalahkan,” ucapnya.
Hal senada diutarakan, Yono (Kontraktor) warga Desa Senggoro, yang saat itu berbincang dengan awak media, Selasa (22-01-2019), sekitar bulan November 2018 lalu, saye ada mengerjakan proyek infrastruktur, pasir yang dipesan sama halnya yang diutarakan warga Wonosari, Pasir Berwarna kecoklatan agak halus, dimana sewaktu dicampur semen tidak menyatu.
Tidak percaya apa yang dikatakan tukang, Pasir tidak menyatu dengan Campuran semen tersebut, apakah kurang air atau semen nya yang ngak bagus, dipikir kwalitas no 1 yakni semen padang,” ucap Yono bingung saat menjelaskan.
Tanpa pikir panjang, berhubungan waktu singkat saya meminta anggota buruh yang melansir pasir agar diganti, pasal pasir tidak menyatu dengan campuran semen, permintaan disetujui,” tutupnya.
Menyikapi adanya masalah material yang dipasarkan pihak penampung pasir disalah satu lokasi di jl kelapa pati laut, Ahwat-Bos, dikonfirmasi tidak berada ditempat,” ucap karyawan Ahwat kepada awak media Selasa 22/1/2019.
“Kalau petang Bos sudah balik pak!! Besok aja datang kembali, jika ada pesan nanti di sampaikan dengan Bos nya pak,” tutup Karyawan. [Rom/rls].
Komentar