BENGKALIS:Riaunet.com~Adanya aksi penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab, kepada masyarakat Kabupaten Bengkalis berjuluk Negeri Junjungan diminta untuk terus lebih waspada dan hati-hati. Karena aksi penipuan mengelabui pengurus Masjid dengan mencatut nama Bupati Bengkalis Kasmarni.
Hal ini disampaikan langsung Bupati Bengkalis melalui kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Bengkalis Hendrik Dwi Yatmoko, Sabtu (7/5/2023).
Dalam aksinya, pelaku menggunakan nomor WhatsApp +62821 – 2534 – 8193 atas nama Kasmarni, S.Sos. MMP memasang poto Bupati Bengkalis ketika menerima gelar adat beberapa waktu lalu.
Peristiwa ini terjadi pada, Sabtu 6 Mei, pelaku menghubungi pengurus Masjid Ad Drajat Desa Pematang Pudu Kecamatan Mandau.
Awalnya si penipu memperkenalkan dengan mengatasnamakan diri sebagai Bupati Bengkalis Kasmarni yang akan memberikan bantuan kepada Masjid.
Menanggapi aksi penipuan mencatut nama Bupati Bengkalis Kasmarni ini, Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Bengkalis Hendrik Dwi Yatmoko, mengimbau kepada masyarakat maupun pengurus lembaga pendidikan dan rumah ibadah, agar lebih hati-hati. Jangan langsung percaya dengan aksi penipuan berkedok penyaluran bantuan ini.
“Kami mengimbau agar lebih waspada dan hati-hati. Jangan langsung percaya ketika dikontak oleh seseorang yang mengaku pejabat dari Pemkab Bengkalis, akan menyerahkan bantuan,” ungkap Hendrik.
Agar jumlah korban aksi penipuan ini tidak terus bertambah, kepada masyarakat, pengurus yayasan atau lembaga atau rumah ibadah untuk segera cek and ricek.
Seperti diketahui, aksi penipuan dengan mencatut Pejabat Pemkab Bengkalis bukan sekali ini saja. Kejadian serupa pernah beberapa kali terjadi, penipuan yang mengatasnamakan Bupati, Wabup, Sekda dan beberapa pejabat publik lainnya.
Untuk itu dirinya tak bosan-bosannya mengimbau masyarakat agar tidak percaya dengan pesan bermodus pemberian bantuan.
“Masyarakat agar selalu waspada dan tidak mudah percaya apabila mendapati hal seperti itu. Konfirmasi kebenarannya kepada pihak terkait atau mungkin bisa ditanyakan ke pejabat atau ASN yang dikenal,” katanya. (Nes/infotorial)
Komentar