INHU:Riaunet.com~Wow, Cor pondasi bangunan rumah hunian milik salah seorang warga Desa Pasir Ringgit, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu yang merupakan program Rumah Layak Huni Sederhana (RLHS) Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Prov. Riau 2018, hanya dipasang dengan 3 batang besi ukuran 8 milli.
Warga RT 04 RW 02 Desa Pasir Ringgit, Ngadimin (67) selaku pemilik rumah yang mendapat program RLHS tahun 2018 dari Dinas Perkim Prov. Riau membenarkan bahwa cor pondasi rumah miliknya itu hanya dipasang 3 batang besi ukuran 8 Milli dengan jarak ikat cincin besi 40 Centimeter. Saya mengatakan yang sebenar benarnya.
Ya benar pak, cor pondasi rumah saya ini hanya dipasang dengan 3 besi, dan jarak ikat cincinnya 40 Centimeter,”kata Ngadimin didampingi anaknya kepada wartawan, Sabtu (10/11/2018) kemaren rumahnya.
Diceritakannya, begini pak wartawan, waktu itu cor tiang beton kan retak retak (sambil menunjukkan cor tiang betonnya), terus saya laporkan ke pak Kades, lalu dibongkar yang retak-retak dan diganti yang baru.
“Nah, Waktu dibongkar, nampaklah cor tiang beton yang retak-retak itu hanya pakai 1 batang besi. Nah, itu buktinya,” ujar Ngadimin sambil menunjukkan cor tiang beton yang lama.
Yang lebih Parah lagi, dapur dan kamar mandi serta wc kayaknya gak ada dibangun. Awak media ini langsung mengecek apa yang disampaikan Ngadimin. Ternyata benar bahwa dapur dan kamar mandi termasuk wc belum ada tanda-tanda mau dibangun.
Sesuai dengan pengakuan dari Ngadimin dan fakta yang ada di lokasi rumahnya, bahwa cor pondasi yang sudah berdiri hanya memakai 3 batang besi dengan ukuran 8 Milli yang seharusnya minimal 4 batang besi. Dalam hal ini, diduga kuat ada unsur kesengajaan mengurangi jumlah besi untuk cor pondasi. Atau dengan kata lain, ada mark-up terhadap besi bangunan tersebut.
Ditempat lain, Kepala Desa (Kades) Pasir Ringgit, Sumarji membenarkan apa yang disampaikan oleh Ngadimin, bahwa rumah miliknya yang mendapat program RLHS 2018 dari Perkim Prov. Riau itu hanya dipasang 3 batang besi.
Bahkan, Sumarji juga membenarkan Ngadimin pernah melapor bahwa cor tiang beton kondisinya retak-retak,”kata Sumarji saat dimintai klarifikasinya di rumah nya.
Dia juga menjelaskan, kondisi pembangunan RLHS yang sekarang belum siap itu bahkan terhenti sudah sebulan yang lalu, dikarenakan dana RLHS tahap II yang 40 % belum cair dari Dinas Perkim. Sementara, dana RLHS yang dipergunakan selama ini baru tahap I yang 40 % sebesar Rp 198 Juta untuk membangun 9 unit RLHS sampai kondisi tegak batu dan plester.
Tahun ini (2018-red), Desa Pasir Ringgit mendapat bantuan program pembangunan RLHS sebanyak 9 unit. Salah satunya adalah punya pak Ngadimin. Kalau gak salah, satu unitnya RLHS itu hanya mendapat biaya sebesar Rp 55 Juta sampai selesai. Memang, saat ini semua pekerjaan pembangunan RLHS sebanyak 9 unit yang ada di Desa Pasir Ringgit masih tertunda. Dikarenakan dana tahap II dari Dinas Perkim Prov. Riau belum cair, ” Jelas Kades.
Tolip, selaku pengawas pembangunan RLHS membantah jika rumah milik Ngadimin bantuan RLHS dari Perkim Prov. Riau 2018 dibangun dengan cor pondasi pakai 4 batang besi ukuran 8 Milli. Gak betul itu pak. Semua bangunan RLHS yang ada di Desa Pasir Ringgit ini memakai 4 batang besi untuk cor pondasi.
“Disinggung dalam gambar seperti apa, Tolip terkesan bungkam dengan mengatakan, uda ya pak. Saya masih ada kerjaan nih,” Kata Tolip sambil bergegas pergi. [Rom].
Komentar