KAMPAR:Riaunet.Com~Dengan Maraknya Pungutan Liar (pungli) yang sering terjadi, sampai saat ini tak juga kunjung dapat terselesaikan.
Sementara jika di lihat Peraturan presiden tahun 2016 disitu sangat jelas, namun peraturan tersebut tak lagi di indahkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
Hal inilah yang terjadi disalah satu sekolah Negeri yang ada di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar-riau.
Pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP)N 04 Tambang ini diduga telah melakukan pungli, para murid dipunggut uang sebesar Rp250 ribu, dengan alasan untuk uang sumbangan secara sukarela.
Salah seorang wali murid yang tidak mau disebut namanya, saat ditemui media mengatakan, Laah katanya sumbangan suka rela, kok harus membayar uang sebesar Rp250 ribu.
“Uang segitukan banyak, dan kami pun merasa keberatan, tapi kalau gak bayar, ya gimana lagin kami takut,”ucap salah seorang wali murid.
Dengan adanya dugaan pungli teraebut, pihak media pun mencoba menghubungi pihak Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 04 tentang kebenarannya melalui telpon seluler dan beliau mengatakan bahwa kami tidak bisa menjawab pertanyaan dari wartawan, dikarenakan sudah banyak wartawan yang bertanya,” singkatnya, Rabu (10/4/2019).
“Dari jawaban singkat tersebut, pihak media pun meminta klarifikasi atas informasi tersebut, namun Ibu yang berisial (R) selaku kepala sekolah menyebutkan, saya belum bisa menjawab pertanyaan dari pihak media,” singkatnya lagi.
Pantauan media di lapangan yang berhasil di rangkum bahwa jika memang tidak terjadi pungli disekolah SMP 04 Tambang tersebut, mengapa kepala sekolah menjawab dengan kata-kata yang meraguka dan sangat singkat.
Dengan adanya dugaan pungli di SMPN 04 tersebut, ini bisa menjadi acuan bagi pihak penegak hukum untuk menyelidiki kebenarannya, jika memang pungli itu benar terjadi, maka harus di dalami demi tegaknya keadilan.
Kami minta kepada Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berwenang untuk bisa menelusuri dugaan pungli yang terjadi di SMPN 04 tambang tersebut
“Harapan kami tolong beri pelajaran kepada oknum kepala sekolah yang diduga melakukan pungli, karena kami sangat resah dengan kutipan-kutipan yang terjadi di sekolah ini,” harap beberapa wali murid. (mila).
Komentar