Pekanbaru:Riaunet.com-Ketua satma Ikatan Pemuda Karya ( IPK ) Kota Pekanbaru, Wira Anugrah Siregar, SH tanggapi pernyataan ketua satma PP kepulauan meranti, Bobi sebagaimana dilansir oleh salah satu media online.
Sebagaimana sebelumnya Bobi ketua satma PP selat panjang dalam sebuah berita di media online itu disebutkan merasa kecewa melihat sikap sejumlah wartawan yang meliput persidangan kriminalisasi terhadap pers di PN Pekanbaru, Rabu 13/09/2018 dikarenakan adanya kalimat-kalimat yang kurang etis dilontarkan oleh oknum wartawan terhadap saksi pelapor.
,”Kita sangat kecewa atas sikap sejumlah oknum wartawan yang terkesan tidak menggunakan kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugasnya sebagai wartawan, dalam peliputan yang terjadi di lingkungan Pengadilan Negeri Pekanbaru, ketika narasumber menolak untuk diwawancarai, wartawan tidak seharusnya memaksa bahkan sampai mengeluarkan kata-kata yang tak sepantasnya diucapkan” ujarnya Bobi
Bahkan dalam lanjutan pernyataan Bobi tersebut, ia juga selain kecewa terhadap sejumlah oknum wartawan, Bobi juga terkesan bersikap membela saksi pelapor yang disebut telah memohon dengan 10 jari kepada wartawan, namun wartawan disebut olehnya memaksa saksi untuk berkomentar dengan mengucapkan kata-kata yang tidak etis.
,”Saya melihat dalam video amatir itu yang dihadirkan Ketua Sapma PP Bengkalis, Mirzal Apriliando sebagai saksi dalam kasus bupati bengkalis dilakukan seperti itu padahal beliau sudah menyusun sepuluh jari memohon belom bisa memberi keterangan. Untuk itu kita dari Sapma PP Meranti, siap mendukung dan bahu membahu apabila hal-hal yang serupa terjadi dan merugikan saudara kami dipersidangan nanti” ujarnya Bobi.
Atas pernyataan Bobi yang disebut di media selaku ketua Satma PP itu, mendapat tanggapan dari ketua Satma Ikatan Pemuda Karya ( IPK ) Kota Pekanbaru, Wira Anugrah Siregar, SH kepada sejumlah awak media mengatakan pandanganya saat di wawancarai oleh media mengatakan bahwa sikap Bobi yang disebut sebagai ketua satma PP selat panjang itu sangat terkesan membela saksi.
,”jika ditanya tanggapan saya atas pernyataan saudara Bobi itu, maka saya pikir itu terkesan membela narasumber, ada apa ?? dan bisa dianggap mengintervensi media, ini bisa jadi menambah kekeruhan dalam masalah ini,” kata Wira dengan tegas.
Menurut Wira yang aktif di organisasi kemahasiswaan ini, jika memang Bobi merasa ada yg salah dengan sikap sejumlah wartawan saat melaksanakan tugasnya dilapangan, sebaiknya diserahkan kepada yang berhak mengintervensi, atau biarkanlah saksi terlapor itu yang mengajukan keberatan atas sikap sejumlah oknum wartawan itu, untuk menghilangkan kesan bela-membela atau bahkan semacam ancaman bagi wartawan yang meliput.
,”Begini ya, jika memang adanya sikap sejumlah wartawan yang tidak etis, semua pihak menyayangkan itu, termasuk saya sendiri, namun kita harus hormati hak-hak profesi wartawan dengan menyerahkan persoalan itu kepada kedua belah pihak, baik wartawan maupun sasksi pelapor yang merasa dirugikan, tentu dengan cara-cara yang telah diatur, bukan dengan kesan bela-membela yang bisa disalah artikan publik,”teranga Wira.
Bagi Wira selaku ketua Satma IPK Kota pekanbaru dirinya selaku pemimpin organisasi berbasis nasional, yang dipercaya memimpin organisasi sayap IPK itu, merasa penting untuk berfikir secara jernih dan fair tanpa terkesan membela kelompok atau siapapun, sebab konon menurutnya persoalan dugaan kriminalisasi pers ini, sangat menganggu kinerja pers dalam melakukan tugasnya, sehingga bisa saja seorang oknum wartawan merasa emosional pada saat mereka merasa tidak dihargai.
,”mungkin apa yang dikatakan saudara Bobi itu benar, tetapi kita harus fair dan arif dalam menyikapi perihal itu, sebab saya bisa rasakan perasaan rekan-rekan media yang merasa di kriminalisasi dan tidak dihargai saat mereka (wartawan_red) melakukan wawancara, itu kan manusiawi tidak perlu di konfrontir dengan pernyataan seperti itu,”lanjut Wira. [Rls].
Komentar