Plt Sekda: Aceh Terbuka untuk Investasi

Berita Aceh216 views


Banda Aceh:Riaunet.com– Pelaksana Tugas Sekretaris

 Daerah Aceh T Helvizar Ibrahim, menegaskan

 bahwa Aceh sangat terbuka untuk investasi.

 Berbagai kebijakan terkait investasi terus

 dibenahi untuk menarik minat  investor ke

 Aceh.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Helvizar,

 saat menerima kunjugan dari Konsulat

 Jenderal Singapura  Medan Richard Grosse, di

 ruang kerja Sekda Aceh, Senin (18/2/2018).

“Saya sangat mengapresiasi kunjungan hari ini,

 apalagi kita masih serumpun, jadi banyak hal

 yang bisa kita lakukan terutama terkait

 investasi Singapura di Aceh. Saat ini kami

 terus berbenah untuk mempermudah investor

 berinvestasi di Aceh. Oleh karena itu,

Pemerintah Aceh tentu sangat menyambut baik

 jika Singapura ingin berinvestasi di Aceh,” ujar

 Helvizar.

Helvizar juga mengungkapkan, di masa

 rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca

 gempa bumi dan tsunami 2006 lalu, Singapura

 pernah membantu pembangunan dermaga dan

 rumah sakit di Kabupaten Aceh Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Helvizar juga

 memperkenalkan Kawasan Ekonomi Khusus

 Arun Lhokseumawe (KEKAL) dan Kawasan

 Industri Aceh (KIA) Ladong. Beberapa sektor

 dan komoditi unggulan juga ditawarkan

 kepada Konjen Singapura, di antaranya kopra,

 kelapa sawit dan tuna.

“Saat ini komoditi kopra sedang kita galakkan

 kembali. Selain itu Aceh juga memiliki potensi

 minyak nilam dan kelapa sawit. Selama ini,

 Aceh baru mampu memproduksi pada turunan

pertama saja. Misalnya saja minyak kelapa, kita

 baru mampu memproduksi Crude Palm Oil

 (CPO) saja,” ungkap Helvizar.

Padahal, sambung Plt Sekda, jika semua

 produk turunannya mampu diproduksi di Aceh,

 maka potensi ekonominya tentu akan lebih

 besar. Selain itu, akan semakin banyak tenaga

 kerja yang terserap. Oleh karena itu. Helvizar

 mengimbau agar Singapura berinvestasi di

 Aceh, terutama hilirisasi di industri sawit dan

Baca Juga:  Polres Aceh Utara Amankan Mobil Pick Up Angkut Ratusan Tabung Gas Elpiji

 sektor lainnya.

Helvizar menambahkan, Pemerintah Aceh terus

 membenahi sektor pariwisata. “Saat ini

 pariwisata menjadi primadona, sektor ini

 bahkan telah menjadi salah satu penyumbang

 devisa negara terbesar. Dengan segala potensi

 yang dimiliki, Aceh sangat potensial untuk

 dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan

 wisata dunia.”

Selama ini, sambung Helvizar, berbagai potensi

 wisata terus dibenahi dan dikembangkan di

 Aceh. Salah satu ikon pariwisata Aceh adalah

 Sabang yang terkenal dengan wisata alam,

 kuliner dan wisata alam bawah laut. Selain itu,

 wilayah Dataran Tinggi Gayo sebagai ikon

 agrowisata.

“Dataran Tinggi Gayo terkenal sebagai daerah

 penghasil kopi. Bahkan, bahan dasar starbuck

 berasal dari kopi yang diproduksi di Gayo.

Dalam pemaparannya, Helvizar juga

 mempromosikan potensi wisata surfing dan

 kuliner di Pulau Simeulue, Pulau Banyak dan

 sejumlah objek wisata di wilayah Pantai Barat

 Aceh.

“Pemerintah Aceh sangat fokus membangun

 sektor pariwisata karena sektor ini

 membutuhkan investasi yang namun dapat

 menyerap banyak tenaga kerja,” kata pria yang

 saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dinas

 Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh

 itu.

Helvizar juga menambahkan, saat ini, belum

 ada penerbangan langsung Aceh-Singapura.

 Menurut Helvizar, hal ini menjadi salah satu

 factor minimnya kunjungan wisatawan

 Singapura ke Aceh. Oleh karena itu, Plt Sekda

 menyarankan agar Konjen Singapura dapat

 mengusahakan untuk membuka rute

 penerbangan Singapura Aceh maupun

 sebaliknya.

Hal ini terus kita genjot untuk menghadirkan

 kesejahteraan bagi masyatakat.

“Saat ini, Pemerintah Aceh sedang berusaha

 berlari kencang menyelenggaraka

 pembagunan

 dalam upaya menghadirkan kesejahteraan

 masyarakat. Oleh karena itu, kami sangat

 menyambut dengan tangan terbuka jika

 Pemerintah Singapura dan para pengusaha

 Singapura ingin berinvestasi di Aceh,” imbuh

Baca Juga:  Liburan, Pantai Kuala Raja Bireuen Digemari Pelancong

 Helvizar.

Plt Sekda Aceh itu juga berharap agar

 Pemerintah Singapura dapat menjalin

 kerjasama terkait pelatihan untuk para fresh

 graduate sebelum masuk ke dunia kerja.

 “Kedisiplinan dan penggunaan teknologi serta

 efisiensi waktu tentu menjadi hal yang harus

 kami pelajari dari masyarakat singapura. Untuk

 itu, jika ada program tersebut kami siap

 bekerja sama,” pungkas T Helvizar.

Sementara itu, Konjen Singapura Richard

 Grosse, dalam pertemuan tersebut

 mengungkapkan, terkait sektor pariwisata di

 Indonesia, selama ini yang dikenal oleh

 masyarakat dunia, Indonesia adalah Bali. Oleh

 karena itu kunjungannya hari ini ke Aceh

 penting untuk mengetahui, bahwa Indonesia

 bukan hanya Bali.

Pertemuan diakhiri dengan pertukaran

 cinderamata. Dalam pertemuan tersebut, Plt

 Sekda turut didampingi oleh Asisten II Bidang

 Perekonomian dan Pembangunan Taqwallah

 dan Kepala Biro Perekonomian Amirullah.

 Didampingi seorang staf, Konjen Singapura

 direncanakan akan berkunjung ke Sabang

 untuk melihat potensi investasi, di wilayah

 paling barat Indonesia itu. (MI)

Komentar