Banda Aceh:Riaunet.com – Anggota DPD RI Rafli Kande terus berjuang menggalang kekuatan masyarakat untuk bersama-sama menolak narkoba. Tak tanggung-tanggung, melalui panggung kreatif, Rafli turun langsung ke 30 titik di 12 Kabupaten/kota se-Aceh.
“Alhamdulillah, kita sudah lakukan turun ke beberapa titik di Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar. Kita juga telah siapkan jadwal untuk turun ke puluhan titik lagi hingga ke Simeulue dan Aceh Singkil,” ungkap Rafli Kande kepada media ini, Senin (04/03/2019) malam.
Rafli juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang memiliki semangat yang sama menolak narkoba di Aceh khususnya dan Indonesia. “Terima kasih buat semua masyarakat, saudara dan saudari yang telah menghadiri panggung kreatif tanpa narkoba. Alhamdullillah sejauh ini, kehadiran kita di sejumlah titik mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat,” kata Rafli.
Menurut Rafli, pengedaran narkoba semakin merajalela dan memprihatinkan kehidupan generasi bangsa. “Korban penyalahgunaan narkoba ini telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari elit politik, birokrat, pejabat-pejabat hingga masyarakat lapisan bawah menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Bahkan, hal yang lebih memprihatinkan barang haram itu kini telah merusak generasi Milenial bangsa,” ucapnya.
Untuk itu, kata Rafli, kehadirannya langsung di tengah masyarakat untuk mengajak semua elemen bersama-bersama menjadi narkoba musuh bersama. “Demi menyelamatkan masa depan Aceh, masa depan bangsa, maka semua elemen termasuk masyarakat yang ada di gampong-gampong untuk bersama-sama satu barisan melawan penjajahan berpola modern bernama narkoba,” imbuhnya.
Rafli juga meminta kepada pemerintah untuk menyediakan ruang kreativitas kepada generasi muda untuk meminimalisir dampak narkoba.
“Pemerintah harus lakukan upaya yang maksimal dan terus terintegrasi, mulai dari pencegahan, sosialisasi, penegakan hukum juga rehabilitasi. Selain itu yang tak kalah penting bagaimana ruang kreativitas bagi generasi muda dapat dimaksimalkan, upaya kreatif generasi muda harus didukung dengan maksimal,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Aceh Kreatif (AK) Delky Nofrizal Qutni mengatakan, hadirnya qanun pembangunan kepemudaan Aceh menjadi kekuatan untuk memaksimalkan ruang kreasi generasi muda untuk mengantisipasi peredaran narkoba di kalangan pemuda.
“Qanun pembangunan kepemudaan Aceh ini harus diterapkan dan direalisasikan secara maksimal oleh pemerintah, sehingga bahaya narkoba dikalangan muda dapat diantisipasi,” jelasnya.
Masih kata Delky, salah satu upaya efektif yang mesti dijalankan pemerintah yakni dengan memberikan ruang kreatif bagi seluruh kalangan pemuda. “Di samping sosialisasi, maka upaya pencegahan narkoba ini juga dapat dimaksimalkan dengan cara mengoptimalkan ruang kreasi,”cetus Delky yang merupakan salah satu inisiator Qanun kepemudaan Aceh itu.
Menurut Delky, penyaluran hobbi, pemberian kesempatan yang sama bagi seluruh kalangan pemuda menjadi hal yang urgent. Pasalnya anggaran kepemudaan yang tersedia selama ini belum dapat dioptimalkan untuk membangun Pemuda Aceh yang berbasis ke Acehan dan nilai-nilai islami.
“Kita berharap kehadiran Qanun pembangunan kepemudaan Aceh menjadi kekuatan regulasi dan sebuah solusi menjawab persoalan di tataran pemuda,” pungkasnya. (MI)
Komentar